Klaim BPJS Ke RSUD Dr. Soegiri Berkisar 27 Miliar Belum Terbayar, Direktur Berharap Pembayaran Tak Lebih Dari Tiga Bulan

Kabarone.com, Lamongan – Proses Pembayaran klaim Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan ke rumah Sakit sering terlambat dan rata – rata keterlambatan dalam rentang waktu lebih dari tiga bulan. “Jika keterlambatan itu melebihi tiga bulan atau bahkan hingga enam bulan, rumah sakit akan menghadapi masalah. Dengan biaya yang dibutuhkan oleh rumah sakit, diantaranya belanja obat serta kebutuhan rumah sakit lainnya, termasuk gaji para pegawai. Jum’at, (22/3).

Sementara, dr. Chaidir Anas Direktur RSUD Dr. Soegiri Lamongan dalam hal ini mengungkapkan”, Klaim RSUD Dr. Soegiri yang belum dibayar oleh BPJS adalah bulan desember 2018, januari 2019 dan Februari 2019, untuk Februari 2019 belum dilakukan verifikasi dan masih proses pengajuan klaim, kisaran dana untuk tiga bulan tersebut kurang lebih 27 Miliar.

” Terkait keterlambatan tiga bulan tersebut pihak RSUD Dr. Soegiri masih bisa menyikapi untuk pelayanan dan operasional rumah sakit, kami berharap memang tidak terlambat tetapi bila terlambat kami harapkan tidak lebih tiga bulan.

Bila keterlambatan klaim lebih dari tiga bulan kemungkinan besar pelayanan rumah sakit akan terganggu. Lebih lanjut menurut dr. Chaidir Anas, dengan harapan pembayaran klaim BPJS tidak melebihi tiga bulan. Untuk langkah – langkah apa yang akan kami lakukan kami akan melihat dulu sejauh mana keterlambatan dari pihak BPJS dalam melakukan klaim pembayaran”, ungkap dr. Chaidir Anas yang mantan Direktur rumah sakit Ngimbang tersebut

” Dr. Taufiq dalam kesempatan ini juga mengatakan”, tanggapan soal klaim BPJS yang belum diselesaikan kepada pihak RSUD Dr. Soegiri adalah, memang hal itu terjadi se- lndonesia pembayaran klaim BPJS kepada pihak rumah sakit terlambat. Namun, atas persoalan yang terjadi rumah sakit Pemerintah tetap harus memberi pelayanan dengan baik”, papar Dr. Taufiq Kepala Dinas Kesehatan Lamongan (Pul/Ian/As).