Kabarone.com, Bojonegoro – Dalam Agenda Pembinaan Aparatur Pemerintah Desa di Desa Tembeling Kecamatan Kasiman Kabupaten Bojonegoro propinsi Jawa timur pada Sabtu 13/5/2017Sore tadi Kades Tembeling Muladzim dalam Laporannya mengatakan Desa kami Kurang lebih ada 15 Anak yang Putus Sekolah dengan berbagai Latar belakang masalah Ekonomi ,Namun Berkat Program dari Pemkab Yaitu Melalui Dana Alokasi Khusus ( DAK) Sedikit Banyak Membantu warga kami .Namun Kami akui ada Sedikit Kendala yang kami tidak bisa memaksa Mereka Untuk Melanjutkan Sekolah lagi karena berbagai Alasan Semisal Kemarin ini Saya perintahkan melalui Perangkat Saya Untuk Medata Anak yang Putus Sekolah Untuk melanjutkan Kejenjang SMA.Ternyata Banyak alasan yang mereka utarakan Mulai Sudah Ketuaan dan sebagainya Ungkapnya.Sementara itu Wakil Bojonegoro Setyo Hartono biasa disapa Kang “Setyo ” Pemkab Bojonegoro Pada Beberapa Bulan Yang lalu Melaunching Program Gerakan ayo Sekolah jadi tidak ada alasan Warga Bojonegoro harus putus Sekolah ,Karenanya Wajib Belajar 12 Tahun hingga Lulus SMA adalah Wajib.jadi Bapak Kepala desa harus mendata Anak yang Putus Sekolah lalu disetorkan di Pemkab agar bisa melanjutkan Kejenjang SMA.Karena Saat Ini ada Dana Alokasi Khusus ( DAK) Pendidikan Bagi yang Kurang mampu Kategori sangat miskin PKH mendapatkan Rp 2.100.000,00 sedangkan Untuk kategori Miskin mendapatkan Rp.2000.000.,00 itu diterima Selama Setahun Sekali dan Untuk Kategori Cukup mendapatkan Rp. 1.500.000,00 , sedangkan Anak PNS Golongan Dua mendapatkan Rp.1.000.0000,00 Sedangkan Golongan Tiga dan empat mendapatkan Rp.500,000,00. Selain itu Pemkab Bojonegoro juga melounching Program OGP biasa dikenal dengan Open Government Partnership jadi Setiap Desa Wajib memasang Baner diberbagai tempat Umum semisal Didepan Balaidesa Harus dipasang baner Yang isinya Berapa jumlah DD atau Pun ADD yang diterima Desa dan Penggunaanya harus jelas dan dicantumkan disitu ,Hal ini Sebagai Bukti Transparansi Desa Ungkapnya ( Dan)
Wabub : Tak Ada Alasan Anak Bojonegoro Putus Sekolah
