Mahasiswa Unisla KKN-BBM 2018, Gali Potensi Desa

Daerah, Regional1,280 views

Kabarone.com,Lamongan – Mahasiswa Unisla yang akan menjalani KKN-BBM dilepas Bupati Lamongan Fadeli dan Rektor Unisla, Bambang Eko Muljono, Senin, (30/7/2018).

Kabarone.com,Lamongan – Mahasiswa Universitas Islam Lamongan (Unisla) peserta program KKN – BBM (Kuliah Kerja Nyata – Belajar Bersama Masyarakat), hal ini merupakan tantangan agar bisa berkreatif dalam menggali potensi-potensi yang ada di desa yang mereka tempati berdasarkan disiplin ilmunya yang di dapat di bangku perkuliahan.

Hal tersebut di sampaikan oleh Bupati Lamongan Fadeli, saat memberikan pembekalan bagi 1.085, mahasiswa Unisla, yang akan menjalani KKN-BBM, di 43 desa yang tersebar di Kecamatan Brondong, Solokuro, Paciran, Laren dan Turi, oleh Bupati para mahasiswa diberikan sebuah tantangan untuk menggali potensi yang ada di desa karena kita punya banyak potensi.

Mahasiswa bisa memanfaatkan one village one product bahkan ada juga yang one village five produk seperti yang ada di salah satu desa di Kabupaten Lamongan tepatnya Desa Lembor yang banyak punya potensi, ” ungkap Bupati Fadeli saat pelepasan peserta KKN-BBM di halaman Unisla, Senin, (30/7).

Masih menurut Bupati Fadeli, “Saat ini Kabupaten Lamongan tengah gencar-genvarnya mendorong perekonomian desa-desa, di antaranya didirikannya Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di setiap desa di Kabupaten Lamongan. “BUMDes inilah yang harus bisa kita manfaatkan diantaranya mempromosikan potensi desa, sumber daya alam yang sangat luar biasa tolong ini dimanfaatkan, agar ekonomi bisa bertumbuh kembang demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat Lamongan, dengan didukung Unisla, Lamongan akan berkembang dengan pesat.

Pada gilirannya Bambang Eko Muljono selaku Rektor Unisla, menyatakan,
“Mahasiswa berkewajiban inventarisasi keunggulan desa, pendampingan, dan pemberdayaan masyarakat desa. KKN ini harus mampu memetakan potensi-potensi desa.

”Mahasiswa yang menjalani KKN-BBM tahun 2018 ini, memang diarahkan pada penggalian potensi desa.

KKN-BBM yang dilakukan Mahasiswa Unisla, dituntut untuk menghasilkan proposal rekomendasi dari hasil pemetaan pada potensi yang ada di desa. Akan di lakukan penilaian kalau perlu kita biayai dan juga tidak lanjutnya Unisla akan bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Lamongan. Untuk lebih meningkatkan hal itu kami akan mengawal ke Riset Dikti untuk diajukan sebagai program-program unggulan berbasis desa,” terang Rektor Unisla.

Ditambahkan oleh Bambang selaku Rektor Unisla, sebagai buah sinergi antara Unsila dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamongan, seperti halnya pemberdayaan masyarakat desa, program 1821, dll (red).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *