Sangat Dramatis, Tumbangnya Lokalisasi Petiyen

Daerah, Regional2,509 views

Kabarone.com,Lamongan – Tetap Beroperasi, Rumah Prostitusi di Lokalisasi Petiyen dirobohkan paksa. Warga masyarakat membongkar bangunan tempat prostitusi di Lokalisasi Dusun Petiyen, Desa Takerharjo, Kecamatan Solokuro, Lamongan Jawa Timur. Selasa (14/8/2018).

Sebelumnya, Pemerintah Desa setempat sudah melakukan rapat koordinasi dengan menghadirkan pemilik warung, dan hasilnya disepakati akan dilakukan penutupan. Pemilik warung tetap saja melakukan bisnis haramnya di lokalisasi Petiyen itu. Akibat dari itulah memicu aksi gerakan ratusan warga masyarakat setempat untuk membongkar dan merobohkan bangunan yang kedapatan masih menyediakan jasa pekerja seks.

Namun, keputusan tersebut tidak diindahkan oleh sebagian pemilik warung bahkan sebagian belum mau mengosongkan warungnya, padahal sudah ada yang melakukan pengosongan dan pembongkaran warung sebelum dirobohkan oleh warga.

Sebelum dilakukan pembongkaran dan penutupan, terjadi sedikit ketegangan, pasalnya pemilik warung protes, yakni Rozak. Bahkan keadaan emosi warga sudah mulai memuncak, beruntung petugas dari Kepolisian Polres dan Satpol PP Lamongan bisa meredam warga.

Selanjutnya petugas melakukan negoisasi dan mengamankan pemilik warung tersebut. Setelah itu warga dan Satpol PP memulai membongkar paksa warung satu persatu. Sedikitnya ada 11 warung yang diduga dibuat praktek prostitusi yang dirobohkan yaitu milik Rozak, milik Eni, 3 rumah milik Atekan, milik Juwarih, milik Parmi, milik Warsiti, milik Karni dan 2 rumah milik Sardi yang sudah dibongkar sendiri sebelumnya.

Keberadaan warung-warung penyedia PSK itu sudah lama beroperasi, bahkan tidak jarang petugas Satpol PP Lamongan sering melakukan razia. Namun setelah dilakukan razia, baik PSK maupun pemilik warung masih tetap saja menjalankan bisnis haram tersebut.

Sementara, Ketua MUI Kecamatan Solokuro Ust. Muhammad Khozim yang mewakili masyarakat menyampaikan, “Adanya lokalisasi ini merusak dan berdampak negatif bagi generasi muda Dusun Petiyin dan sekitarnya, juga merusak citra baik Kabupaten Lamongan.

Sebelumnya petugas juga pernah melakukan razia dan sudah memberikan peringatan namun hal itu belum bisa memberikan efek jera. Saya sangat setuju sekali dengan penutupan ini, karena ini atas kemauan suara warga sendiri.

“Setelah tidak ada lagi bentuk prostitusi dan peredaran miras di wilayah Solokuro Lamongan ini. Kami berharap dan siap mendukung dalam membantu setiap gerakan demi kemaslahatan dan kebaikan umat, ” tegas Ketua MUI Solokuro yang juga kakak kandung dari Amrozi Bom Bali, saat terjun langsung di Lokasi.

Sementara, Anton Sujarwo Camat Solokuro menyampaikan, jika warung ini sudah lama berdiri, bahkan sebelum saya menjabat disini sudah ada. Petugas terkait sering melakukan razia dan menjaring PSK nya, namun masih saja tetap bandel. Saat ini rupanya kemarahan warga sudah klimaks, dan ingin menutup warung mesum berkedok warung kopi untuk selamanya,” kata Camat Solokuro, disela-sela eksekusi itu.

Ia berharap, agar pembongkaran sekaligus penutupan bangunan tempat prostitusi tersebut bisa menciptakan situasi aman dan nyaman di masyarakat. “Pembongkaran tempat prostitusi ini sebagai upaya untuk memberantas penyakit masyarakat di daerah ini, “tandas Camat Anton Sujarwo

Dalam hal ini Bambang Hadjar, Kasatpol PP Lamongan menegaskan, setelah penutupan kali ini akan dilakukan pemantauan terus dan akan dipasang papan larangan Perda disekitar lokasi warung-warung yang dirobohkan,” tegasnya.

Pembongkaran dan sekaligus penutupan warung praktek prostitusi tersebut didampingi warga masyarakat juga melibatkan aparat Kepolisian, TNI, Satpol PP, Damkar dan petugas PLN (red).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *