Sejumlah Kepala Lingkungan Sungailiat Diduga Terlibat “Uang Liar” KIP

Daerah, Regional1,099 views

Kabarone.com, Bangka – Pengelolaan uang dari Pengusaha Kapal Isap Produksi (KIP) timah mitra PT Timah tbk, yang menambang di perairan laut Sungailiat, Kecamatan Sungailiat, Kabupaten Bangka kini beralih dari masyarakat awam nelayan ke sejumlah Kepala Lingkungan (Kaling) yang termasuk Aparat Pemerintah Daerah dan bergaji dari sumber uang negara. Uang tersebut yang oleh awam dinamai kompensasi biar keren, sesungguhnya uang kategori apa kurang jelas.

Camat Sungailiat Drs. Suhardi saat ditanyai terkait jenis apa uang tersebut, mengatakan dia juga kurang paham. Tetapi karena memang diberi oleh pengusaha KIP, Suhardi menamai dengan “uang sedekah”.

“Menurut hemat saya, itu uang sedekah”, katanya. Suhardi tidak membantah yang memberi sedekah tersebut cuma Pengusaha KIP saja, sementara PT Timah tbk sebuah BUMN, yang juga memiliki banyak unit kapal KIP dan beroperasi di perairan sama namun tidak membayar.

“Namanya sedekah terserah pengusaha mau memberi atau tidak, kalau PT Timah tidak bersedekah, ya ngak masalah,” kata Suhardi belum lama ini.

Apakah benar uang tersebut uang sedekah? Sejumlah nelayan saat ditanyai berpendapat berbeda-beda. Sebagian menyebutkan uang itu berjenis ilegal dan termasuk pungli. Yang lain mengatakan sebagai “jatah preman”, bahkan ada yang lebih ekstrim mengatakan uang fee dan termasuk sogok. Mereka menolak dikatakan uang kompensasi alias ganti dampak kerugian.

“Kompensasi apa. Yang kami terima tidak seberapa, berkisar Rp 200 ribu hingga Rp 300 ribu setiap enam bulan. Kami melautpun sehari bisa hasil jutaan rupiah jika bagus, sementara dasar laut kami dampak penambangan hancur lebur. Ikan-ikanpun lenyap. Apakah sepadan?”, gerutu salah seorang nelayan yang hadir di kantor Camat Sungailiat terkait penolakan keterlibatan para Kaling itu.

“Kapal Isap yang menambang lebih baik diusir!”, teriak nelayan lain lagi.

Uang yang diributkan itu didapat setiap kali bongkar muatan timah dari kapal KIP sebesar Rp 2500 perkilo timah. Setiap enam bulan dapat terkumpul milyaran rupiah. Memang menggiurkan. Besarnya uang terkumpul itulah diduga membuat para Kepala Lingkungan sebanyak 8 Kaling tergiur, sebab diduga merekapun dapat.

Alasan lain memang ada, karena Ketua Panitia yang biasa mengelola uang itu kini terjerat kasus hukum dan bak ditelan bumi “menghilang”. Dengan diketuai Kaling Parit Pekir Darwanto alias Awang mereka kini mulai mengelola, baik membagikan maupun menyimpan uang itu dari sejumlah pembongkaran kapal KIP yang terlaksana minggu-minggu ini.

“Sungguh berani”, celetuk nelayan lain. Dalam surat edaran yang diterima Kabarone.com Kamis (6/9), dengan kop “Keputusan Tim Kerja, pengelola dana kompensasi dan pembongkaran timah KIP”. Tertera Ketua : Darwanto. Pembina : Camat Sungailiat, Kapolsek Sungailiat, Danramil Sungailiat. Pengaman :Babin Kamtibmas, Babinsa, yang ditetapkan di Sungailiat, ….Agustus 2018. (Suhardi)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *