Kabarone.com,Lamongan – Gerakan Lamongan Menghafal (GLM) AL- Qur’an kini telah dikukuhkan menjadi sebuah organisasi. Hal ini berawal dari sebuah kegiatan untuk mewisuda 13 ribu santri dari 251 klub tahfidz, Penyelenggara GLM saat ini dikukuhkan oeleh Bupati Fadeli di Pendopo Lokatantra, pada Kamis (18/7).
Sementara, transformasi gerakan tersebut disambut baik oleh Bupati Fadeli. Dia menyakini, dengan GLM, bukan tidak mungkin akan terus bermunculan penghafal baru dari Lamongan. Menurutnya, gerakan yang digagas Dedi Nordiawan pada 2015 ini berawal dari kegelisahan Fadeli atas nama Kepala daerah kabupaten Lamongan, ketika banyak orang tua lebih galau anaknya bisa internet, main game, atau berbahasa inggris dan mandarin dari pada ketika anaknya tidak bisa mengaji AL- Qur’an”, ungkap Fadeli.
Adi Suwito selaku penyelenggara memaparkan maksud dan tujuan GLM tidak lain untuk membumikan dan melestarikan AL- Quran di kabupaten Lamongan dan nusantara. ”Setelah ini GLM akan menggelar ujian tahfidz di berbagai tempat di Lamongan pada tanggal 21 Juli hingga 21 September 2019. Kemudian pada tanggal 22 September akan diselenggarakan ujian akbar,” paparnya.
Dijelaskan, bahwa penghafal AL- Qur’an diyakini dapat meningkatkan kepedulian anak-anak. “GLM bukan sekolahan, pesantren ataupun diniyah, melainkan gerakan memprovokasi positiv, dan memfasilitasi agar Al- Qur’an menyentuh jiwa masyarakat kabupaten Lamongan,” pungkas Dedi Nordiawan selaku penggagas kegiatan ini (*).
