Kabarone.com,Lamongan – Malam Menjelang peringatan HUT Republik Indonesia ke- 74, dalam mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Kuasa atas nikmat kemerdekaan yang diberikan kepada kita semua bangsa Indonesia, kini petani jagung di Desa Banyubang, Kecamatan Solokuro, Kabupaten Lamongan, bersholawat di lapangan Desa Banyubang, Jumat, (16/8), kegiatan ini atas gagasan dari H. Sholahudin. Ditegaskan, “Petani jagung bersholawat dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan RI ke- 74,” Sholahuddin, Asisten Pribadi Wakil Presiden RI, KH Ma’ruf Amin menjelaskan.
Dijelaskan pula, ” Sholawat yang dipimpin langsung oleh ulama’ kharismatik Habib Syech bin Abdul Qadir Assegaf ini yang diinisiasi oleh Sholahuddin yang dihadiri para petani dan ribuan jamaah yang terdiri dari syekher mania mulai anak-anak, remaja pria, wanita hingga orang dewasa khusu’ dalam melantunkan sholawat dan syair lagu-lagu dari Habib Syech.
Bersama-sama melantunkan doa dan sholawat untuk kemakmuran dan keselamatan bangsa Indonesia. “Petani jagung berharap mendapatkan berkah dengan bersholawat semoga hasil panen semakin melimpah. ” Mereka yang sejak sore hari telah memadati lokasi berasal dari seantero Kabupaten Lamongan dan sekitarnya.
Menurut Sholahudin dikatakan”, potensi pertanian jagung di Kabupaten Lamongan dan seluruh wilayah Indonesia sangat menjanjikan bagi petani. Ia menyebut prospek jagung kedepan sangat menjanjikan. Karena Asosiasi Petani Jagung Indonesia (APJI) selalu mendorong dan mendukung peningkatan produktifitas pertanian jagung dengan pola pertanian modern,“ Sebenarnya jagung ini luar biasa, harga per kilo gram sekarang harganya bagus 4.300 rupiah, kalau petani dapat 8 ton saja, bisa dapat 32 juta dikurangi biaya produksi kisaran 16 juta, dan petani masih merauo keuntungan 16 juta,” ujarnya.
Dilain pihak, Sholahuddin berinovasi, pertanian jagung bisa dikembangkan di lahan Perhutanan Sosial, “Hutan-hutan sosial bisa dikembangkan untuk menanam jagung dengan cara dilakukan pengolahan lahan hutan yang lebih maksimal dengan olahan diberi pupuk kompos agar mempercepat terurai nya sampah dedaunan yang sudah ada di hutan, kalau tidak dan cukup apa adanya sampah dedaunan yang sudah membusuk lalu ditanami maka unsur harah tanah panas dan tidak subur, maka pertumbuhan tanaman jagung hasilnya pun tidak optimal. ” Jagung juga masih bisa dikembangkan, di replanting lahan sawit, kita gagas itu, di tingkat nasional,” katanya.
Ia pun menambahkan, dengan prospek yang menjanjikan itu, dan juga dalam meningkatkan produk hasil olahan jagung untuk mengangkat nilai jual jagung. Maka perlu kehadiran pemerintah untuk menopang para petani jagung. “Di wilayah utara akhir-akhir ini lahan pertanian terkena hama tikus, dan kondisi seperti itu pemerintah juga diharapkan bisa hadir di tengah-tengah masyarakat petani jagung tersebut. Mungkin untuk dilakukan beberapa cara dalam pemberantasan hama tersebut,” pinta Sholahuddin di sela-sela petani jagung bersholawat.
Sebagai Ketua Asosiasi Petani Jagung Indonesia (APJI), Sholahuddin menyadari bahwa ia bisa seperti ini karena tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, baik pemerintah daerah termasuk teman-teman media dengan hentol-gentolnya melakukan aplikasi pemberitaan. Yang kini bisa mengangkat petani jagung diakui di Lamongan nasional dan juga internasional.
Adanya kegiatan sholawat ini, ia
Ngalap berkah (mohon barokah) mengucapkan puji syukur Alhamdulillah bahwa, ” Jagung Sapi saat ini sudah jadi icon dan diakui oleh dunia Internasional, semua tak lepas peran serta dari aplikasi pemberitaan”, pungkasnya,(Pul/As).