Waspadai Terorisme, Selain Pantau Pos Mudik, Kapolda Siapkan Personel Bersenjata

Hukum382 views

BREBES,kabarone.com – Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi menegaskan para personelnya untuk mewaspadai aksi terorisme jelang hari raya idul fitri bersamaan ibadah mingguan umat kristiani.

Hal itu ditegaskan Kapolda Jateng usai meninjau Pos Pantau di Exit Toll Pejagan, Kabupaten Brebes, Kamis (21/5/2020).
Dirinya mewanti-wanti adanya serangan aksi teror ke simbol-simbol negara seperti kantor polisi dan TNI, bahkan menurutnya bisa saja pos-pos pantau untuk Operasi Ketupat Candi 2020 ini menjadi sasaran teror jelang hari raya.

“Tolong para personel dan para Kapolres, ancaman ini diatensi penting.
Jelang hari raya seperti ini, kita harus makin mewaspadai aksi terorisme, di samping tetap memantau arus mudik balik.

Kendaraan yang masuk ke Jateng tetap diputar balik,” tegas Ahmad Luthfi.
Dia meminta supaya tiap Pos Pantau pemudik disiapkan beberapa personel bersenjata.

Personel Sabhara dan Brimob ada melengkapi pengamanan di tiap Pos Pantau untuk mencegah terjadi aksi teror ke pos maupun kantor TNI-Polri seperti di tahun-tahun sebelumnya.

Dari sejumlah kasus itu, Kapolda melihat aksi-aksi teror biasa muncul jelang hari raya.
Sehingga, dia menegaskan bahwa para personel Sabhara dan Brimob yang dibantu TNI harus mengawasi jalannya Operasi Ketupat Candi 2020 di tiap Pos Pantau.

Jika ada gerak-gerik mencurigakan, dia memerintahkan untuk para personel bisa segera menindak secara terukur.

“Terlebih, gereja juga harus ikut diamankan maksimal,’ pintanya.

Lutfi menambahkan kalau dilihat polanya, aksi teror ini kerap muncul jelang hari raya.
‘ Maka dari itu, tolong hal ini diperhatikan. Tiap Pos Pantau, baik di jalur arteri maupun toll harus disiapkan beberapa personel bersenjata,” jelasnya.

Saat disinggung kaitannya dengan info penangkapan teroris di Batang pada Rabu (20/5/2020) kemarin, Luthfi membenarkan ada kaitannya. Namun secara rinci, Kapolda enggan angkat bicara.

“Ada kaitannya. Tapi baik ada maupun tidak ada kaitannya, protap operasi kemanusian akan dilakukan secara maksimal dengan tidak melupakan pengawasan pengamanan di sekitar,” terangnya.

Sementara Pangdam IV Diponegoro, Mayjend TNI Mochammad Effendi yang ikut hadir mengatakan, personel TNI siap terlibat dalam pengamanan ancaman aksi terorisnya yang menargetkan simbol negara.

Meski demikian, dia mengatakan, pengamanan ini jangan sampai melupakan dan mengendorkan operasi penyekatan di pintu masuk perbatasan bagi pemudik. Dalam hal ini, dia juga menerangkan bahwa posisi TNI hanya bersifat sebagai back-up.

“Karena Pos Pantau seutuhnya dipimpin Kasatpos dari polisi. Untuk pengamanan ancaman teroris, kita lakukan bersama dengan mengawasi pos-pos maupun kantor TNI-Polri di mana pun,” pungkas Pangdam.(Amr,Hms)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *