Debby Kurniawan: Respon Cepat Trauma Healing dan Proses Belajar Anak di Masa Tanggap Darurat

Daerah257 views

Jakarta – Selain lansia, anak-anak menjadi kelompok rentan saat terjadi bencana alam erupsi Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur. Untuk itu mereka harus mendapat perhatian serius. Pernyataan tersebut diungkapkan Anggota Komisi X DPR RI Debby Kurniawan di Jakarta, Senin (6/12/2021).

Menurut Debby, anak-anak sangat rentan mengalami trauma saat bencana alam. Untuk itu kebutuhan rehabilitasi dan trauma healing sangat penting di masa tanggap darurat.

“Bukan sekedar pemenuhan kebutuhan dasar bagi anak-anak saja. Rehabilitasi dan trauma healing harus cepat diberikan di masa tanggap darurat,” terang Debby.

“Penanganan yang tak serius akan berakibat fatal di kemudian hari. Anak-anak ini penerus bangsa, jangan sampai kerentanan anak terdampak bencana melekat hingga dewasa nanti,” imbuhnya.

Politisi Demokrat ini menegaskan, respon cepat tim penanggulangan trauma untuk warga terutama anak-anak sangat membantu pemulihan kerentanan anak terdampak bencana. Terutama bagi anak-anak yang terpisah atau kehilangan orangtua karena menjadi korban erupsi Gunung Semeru.

“Secara psikologis anak-anak ini akan banyak murung, tertekan secara emosional hingga memiliki emosi yang tak stabil. Dengan pendampingan yang baik dari tim trauma healing akan mencegah trauma mendalam pada anak,” ungkapnya.

Di masa tanggap darurat bencana alam juga, lanjut Debby, kebutuhan pendidikan pada anak-anak kerap kali terabaikan. Minimnya fasilitas di pos pengungsian menyebabkan anak-anak melupakan proses belajar.

Kondisi tersebut diperparah dengan hilangnya buku pembelajaran pada saat proses evakuasi. “Tim penanganan bencana juga harus merespon cepat gangguan proses belajar. Dengan menyediakan buku-buku bacaan bagi anak-anak di pos pengungsian, sehingga proses belajar tidak putus,” ujar Debby.

“Agar lebih menyenangkan, proses belajar bisa dikemas bersama proses rehabilitasi dengan menghadirkan para pemerhati anak dan psikolog anak,” imbuhnya. (Amin Santoso *)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *