Diduga Korban Perdagangan Orang,Siti Aisyah Perempuan Pekerja Migran Indonesia asal Purwakarta

Hukum548 views

JAKARTA, kabar One.com-Siti Aisyah Perempuan Pekerja Migran Indonesia Diduga Korban Perdagangan Orang.

Hal tersebut diungkapkan oleh  Dartim dari DPP  Forum Perlindungan Migran Indonesia  di Jakarta , Jumat (31/12/2021) mengatakan,”Siti Aisyah perempuan Indonesia asal Kabupaten Purwakarta yang diduga menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) ke negara Mesir yang mana negara tersebut melarang pengiriman untuk penempatan TKI asal indonesia yang saat ini istilahnya yakni calon Pekerja Migran Indonesia ( PMI).

” Awal mulanya Siti Aisyah akan di berangkatkan ke Abu Dabi / Emirat Arab,Namun entah kenapa yang bersangkutan sudah di tempatkan disana.hal tersebut terdapat kabar dari keluarga PMI sudah tidak ada komunikasi lagi.karena majikan selalu membatasi komunikasi Siti Aisyah dengan keluaga di indonesia.hanya lewat pelajar indonesia yang bekerja du majikan Siti Aisyah bisa pinjam alat komunikasi itupun secara sembunyi agar tidak di ketahui majikannya.dan setelah pelajar tersebut tidak bekerja di majikan Siti Aisyah komunikasi pun terputus.

Terkait permasalahan PMI di mesir ada dugaan akibat Traffiking perdagangan orang serta diduga di lakukan oleh Mr Ali yang mana oknum tersebut berwarga kewarganegaraan Mesir.pada saat pengurusan dokumen di indonesia Mr Ali dibantu oleh warga negara Indonesia bernama Dedi asal Gunung putri bogor.yang bersangkutan adalah orang yang di suruh Mr Ali untuk mengurus semua kelengkapan kepengurusan syarat untuk menjadi tenaga kerja .Mr Ali yang memfasilitasi pendanaan ke luar negeri.karena menjadi PMI adalah tidak mudah dan butuh biaya besar seperti pengurusan Paspor,Visa ,medical chek up.selama di penampungan Mr Ali yang biayai keperluan tersebut.

Siti Aisyah asal Kabupaten Purwakarta diduga di jual oleh majikan nya karena hak hak PMI selama ini di rampas.masih terjadi dikawasan timur tengah jual beli tenaga kerja asal indonesia masih terjadi.pemerintah di minta tegas terkait permasalahan ini.kita akan melaporkan ke BP2MI,Menakertrans,Kemenlu dan Bupati Purwakarta serta Polda.FPMi meminta pemerintah tanggap dan respon permasalahan tersebut ,” ujar Dartim ( AS****).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *