Walikota Jakut Berikan Penghargaan Kepada Faskes dan Kader Kesehatan Terbaik Dalam Penanganan Tuberkulosis

Metropolitan255 views

Jakarta Kabarone.com,-Ali Maulana Hakim walikota Kota Administrasi Jakarta Utara, memberikan piagam penghargaan kepada sejumlah fasilitas kesehatan (faskes), dokter dan kader kesehatan terbaik yang berkontribusi dalam penanggulangan Tuberkulosis (TB) di wilayah Jakarta Utara.

Pemberian apresiasi tersebut dilakukan bersamaan dengan rangkaian acara peringatan Hari Tuberkulosis se-dunia yang jatuh pada tanggal 24 Maret. Sejumlah penerima piagam penghargaan diantaranya, RS Islam Jakarta Sukapura, Puskesmas Kecamatan Penjaringan, Klinik Sisma Medika Semper, dr. Andreas Sanusi sebagai dokter praktek mandiri terbaik dan kader kesehatan TB terbaik, Sandra Setyaningsih.

Wali Kota menyampaikan, ini merupakan apresiasi terhadap mereka yang telah memberikan pelayanan kesehatan terbaik, khususnya dalam penanggulangan TB di Jakarta Utara.

“Terima kasih atas kontribusinya selama ini,’ ucapnya saat seminar peringatan Hari
Tuberkulosis Sedunia secara hybrid di Ruang Kantor Walikota Kota Administrasi Jakarta Utara, 30/3.

Dalam kesempatan tersebut Walikota mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam mendukung penanggulangan TB serta memperkuat komitmen dan peran serta semua pihak dalam upaya penanggulangan TB di Jakarta Utara.

“Masalah TB bukan merupakan isu pada sektor kesehatan saja melainkan misi kita bersama baik para penentu kebijakan, lintas sektor terkait, masyarakat termasuk pihak swasta mempunyai peran dan kontribusi penting dalam pencapaian eliminasi TB di Tahun 2030,” ucap Ali.

Kasudin Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Utara, dr. Yudi Dimyati menjelaskan acara peringatan Hari Tuberkulosis se-dunia di Jakarta Utara diisi dengan pemberian penghargaan kepada faskes yang telah memberikan pelayanan TB terbaik, seminar awam TB, dan kegiatan lainnya.

“Diperlukan kerja sama dari seluruh lintas sektor dan elemen masyarakat untuk meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan terhadap TB. Hal ini penting karena tanpa adanya kesadaran masyarakat maka pencegahan penularan TB akan sulit dilakukan,” ungkapnya 30/3/2022.

Penulis : P.Sianturi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *