Bupati Lamongan Bantu Perawatan Ghani Yang Alami Kelainan Syaraf

Daerah, Regional767 views

Kabarone.com, Lamongan – Bupati Lamongan Fadeli perintahkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk memberikan bantuan bagi Zhafie Alhamzah (fitri) dan anaknya Ghani Zakir Alhamzah yang didiagnosis mengalami kelainan syaraf di usus besarnya, hirschprung. Kelainan bawaan ini mengakibatkan sang anak tidak bisa buang air besar (BAB).

Saat ini Dinas Sosial Lamongan sudah menyiapkan fasilitas rumah singgah di Surabaya, agar keluarga pasien bisa berkonsentrasi melakukan perawatan di RSUD dr Soetomo Surabaya.

Kemudian untuk transportasi ke Surabaya, RSUD dr Soegiri Lamongan telah menawarkan fasilitas. Namun setelah pihak keluarga menolak secara halus karena tidak terbiasa naik mobil, sehingga akhirnya diberikan bantuan untuk transportasinya.

Pihak RSUD dr Soegiri Lamongan juga memberikan bantuan sebanyak 40 buah kantong stoma. Sekaligus mengajarkan cara penggunaan yang baik dan benar.

Di lain pihak, Dinas Kesehatan akan melakukan pendampingan selama proses perawatan. Hingga saatnya nanti dilakukan prosedur operasi penyambungan usus yang sehat ke anus.

Ini penting dilakukan, agar selama proses tersebut, kondisi stoma steril dari bakteri. Sehingga bisa dilakukan prosedur operasi selanjutnya dengan lancar.

Kabag Humas dan Protokol Setdakab Lamongan Agus Hendrawan menjelaskan, Fitri sudah terdaftar dalam Penerima Bantuan Iuran (PBI) BPJS. Sehingga biaya berobat sang anak selama di RSUD Soetomo Surabaya sudah ditanggung oleh BPJS.

“Untuk biaya yang tidak ditanggung oleh BPJS, seperti transportasi dan kebutuhan kantong stoma tambahan, Bapak Bupati Fadeli sudah perintahkan agar itu ditanggung oleh Pemkab Lamongan, “ ujarnya.

Selama perawatan di RSUD Soetomo Surabaya, Agus menjelaskan Ghani sudah menjalani beberapa kali prosedur operasi. Termasuk pembuatan stoma, atau lubang untuk mengeluarkan feses dari perut.

Pada saat dilakukan prosedur penutupan stoma pada usia anak 13 bulan, operasi itu gagal dilanjutkan karena jahitan stoma terserang bakteri. Jika prosedur ini selesai dijalankan, sebenarnya akan dilanjutkan dengan menghubungkan bagian usus yang sehat ke anus.

Sehingga saat itu harus dibuatkan stoma baru, hingga kini sang anak berusia 17 bulan. Selama rawat jalan ini keluarga pasien kesulitan biaya pembelian kantong stoma, untuk pembuangan feses dari lubang stoma.

Ini dikarenakan PBI BPJS hanya menanggung biaya operasi dan 1 kantong stoma. Sementara saat di poli, biasanya mendapatkan 2 kantong. Padahal seperti disampaikan Fitri, setiap hari setidaknya dibutuhkan 5 kantong stoma. ( RED )
\

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *