Akibat Bau Menyengat PT BMI, warga Desa sekitar Demo !!!

Daerah, Regional1,361 views

Kabarone.com, Lamongan – Limbah cair PT Bumi Menara Internusa (BMI) pengolahan udang menimbulkan Bau yang sangat menyengat diduga ditimbulkan dari perusahaan tersebut yang berdiri di Kecamatan Deket, Kabupaten Lamongan. Akibat dari bau yang menyengat ini, dinilai sangat mengganggu masyarakat sekitar pabrik terutama pengguna jalan yang melintasi kawasan tersebut. Bau menyengat itu muncul setiap masuk musim penghujan dan semakin bau pada malam hari.

Bau tersebut juga sudah berlangsung selama tiga musim ini. Pabrik yang berdiri di Dusun Gajah, Desa Rejosari, Kecamatan Deket, Lamongan, itu semakin menyengat setiap hari nya, membuat resah Warga Desa Nginjen, Srirande, Pondok, Pancur, Ploso Buden, Sidobinangun, dan Rejosari Lamongan. berdemo di PT Bumi Menara Internusa (BMI). Puncaknya, ratusan warga dari Desa tersebut, akhirnya melakukan demo ke lokasi pabrik, Selasa (27/11/2018).

Warga menuntut agar pabrik bertanggung jawab menghilangkan limbah bau busuk yang menyengat tersebut. “Bukan hanya bau tapi air sungai juga turut tercemar dan mematikan ikan tambak karena limbahnya dibuang ke sungai,” ungkap pak mat, salah satu warga.

Tambak-tambak warga yang terhubung dengan sungai ikut terimbas limbah pabrik BMI. Warga menuntut pabrik tutup selama sebulan sampai dapat memperbaiki instalasi pembuangan air limbah (Ipal). Warga juga meminta adanya jaminan bahwa beroperasinya pabrik tersebut, setelah menyelesaikan masalah limbah mereka.

Demo tersebut dikawal ketat aparat kepolisian dan TNI, namun dapat berjalan dengan tertib. Dinss Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan juga ikut turun membantu mediasi dengan warga yang sudah geram. Kegeraman ini karena selama ini sudah banyak dialog dilakukan dan pabrik tersebut dapat mempekerjakan sekitar 4 ribu orang namun tidak memperhatikan saluran limbahnya.

“Kami akan demo terus sampai ada perbaikan pada penanganan limbah pabrik ini, jika tidak mereka menuntut pabrik ditutup” , kesal warga yg berasal dari desa di sekitar pabrik akibat merasa sangat terganggu. seru !! ratusan pendemo tersebut.

Parto Kades Rejoasri, mengakui warga desanya sudah lama gemas dengan limbah pabrik. Namun dalam demo Selasa siang tersebut, dia mengaku sudah berkoordinasi baik dengan warga maupun pihak kepolisian. “Sebagai Kades saya juga tidak mau dicap membela pabrik, yang penting demonya tidak anarkis serta aparat kepolisian maupun aparat terkait lainnya juga mengetahui,” ungkapnya.(RED)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *