Persoalan Berdampak Psikologi Anak Didik, Kacabdin Harus Turun Tangan

Daerah, Regional742 views

Kabarone.com,Lamongan – Kejadian sebelumnya yang terjadi di salah satu lembaga pendidikan di Lamongan yakni SMA Negeri 1 Babat (SMABA) dengan persoalan siswanya yang belum membayar uang SPP dan uang gedung dan diduga tidak diperbolehkan ikut ujian semester. Atas kejadian ini menjadikan sorotan berbagai pihak. Banyak yang menyayangkan hal itu terjadi.

Padahal seharusnya bisa dikomunikasikan terlebih dahulu dengan pihak pemangku kepentingan sekolah diantaranya pihak Cabang Dinas Propinsi Jawa Timur Wilayah Lamongan, pengurus komite sekolah, paguyuban sekolah, tokoh masyarakat lebih-lebih orang tua wali murid dan pihak sekolah dalam hal ini SMABA agar tidak ada dampak psikologis dan pembunuhan sebuah karakter pada siswa (anak didik) dan semua siswa tetap bisa mendapatkan pendidikan yang layak.
Kamis, (6/12).

Dalam hal ini Sofyan Hadi selaku Kepala Sekolah SMABA saat dikonfirmasi bagaimana hasilnya soal langkah solusi atas pemanggilan org tua wali murid dari F-A pada hari rabu kemarin.

” Sofyan Hadi menjelaskan, masalahnya sudah beres dan wali murid minta maaf karena tidak bisa menghubungi atau menghadap kepala sekolah alasanya wali murid sibuk. Hal ini mohon dimengerti oleh semua pihak karena sudah tidak ada masalah”, ujar Kepala Sekolah Sofyan.

Sementara, orang tua wali murid E-0 (46) menjelaskan”, memang benar bahwa kami selaku orang tua murid memenuhi undangan pihak sekolah pada hari Rabu 5 Desember 2018 dan kedepannya kami sepakat untuk bersama-sama jalin kerjasama yang baik.

Ia juga menyampaikan bahwa titik kesepakatan yang menjadi persoalannya anak saya yang pembayaran belum terlunasi juga belum mendapatkan tanggapan dan hasil keputusan dari pihak sekolah karena keburu para kepala sekolah yang lain masuk ke ruangan Sofyan Hadi, karena menurut informasi sebelumnya ada agenda rapat kepala sekolah. Kemudian Sofyan Hadi selaku Kepala Sekolah meminta nomer telepon kepada saya kemudian saya beranjak pamit keluar ruangan”, jelasnya.

Atas kejadian ini mendapatkan tanggapan serius dari Puji Astutik selaku Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Lamongan melalui Tatik Kepala Seksi (Kasi) SMA, SMK, PKLK, ia menyampaikan”, dari hasil konfirmasi ke pihak Kepala Sekolah SMABA dijelaskan, “memang ada siswa dengan insial FA saat ikut ujian masih punya kewajiban yang belum diselesaikan ortunya yaitu tunggaan uang SPP dan uang gedung.

Sebelum ulangan sebenarnya pihak sekolah sudah mengundang orang tua anak tersebut untuk dimintai keterangan tapi orang tuanya tidak datang. Sehingga saat ulangan si anak ditanyai di ruang guru tapi siswa tersebut tetap bisa mengikuti ulangan tersebut. Jadi sebenarnya sudah tidak ada masalah.

Ditambahkannya”, Sebulumnya sudah disampaikan pada siswa secara lisan disampaikan sebulan sebelumnya saat sampaikan jadwal ulangan bagi yang punya tanggungan untuk bisa berhubungan dengan pihak sekolah”, tandasnya sebagai penjelasan dari Cabang Dinas (Cabdin) dan disampaikan terima kasih atas perhatiannya demi kebaikan pendidikan di Kabupaten Lamongan.

Alasan ini disampaikan Kacabdin melalui Tatik Kasi SMA, SMK, PKLK Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Lamongan karena Puji Astutik selaku Kepala Cabang Dinas (Cabdin) karena sebelumnya banyak kegiatan di Surabaya dan selanjutnya ada kunjungan kerja Komisi E DPRD Prop. Jatim ke “Wisata Edukasi Gondang Outbond” (WEGO)”, pungkasnya (*).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *