Kabarone.com, Bangka Belitung – Lalu lalang ratusan kali setiap hari dari truk pengangkut pasir bangunan disinyalir menjadi penyebab hancurnya jalan aspal bernama jalan Natuna di Dusun Sigambir, Desa Air Ruai, Kecamatan Pemali, Kabupaten Bangka. Truk-truk itu mengangkut pasir dari tambang pasir milik Ay, warga setempat.
Tambang inipun diduga ilegal. Sementara jalan aspal yang dibangun menggunakan dana Milyaran Rupiah dari APBD Kabupaten Bangka itu belum lama selesai, sekitar 2 tahun. Jalan Kabupaten tersebut dirancang dengan kekuatan dibawah 5 ton. Sementara truk bermuatan pasir itu bisa diatas 5 ton.
Akibatnya sepanjang ratusan meter aspal jalan Natuna pecah. Sebenarnya para warga sudah pernah memprotes sekitar 4 bulan silam. Sempat berhenti sebentar, namun aktifitas truk pasir tersebut kemudian marak lagi. “Sekitar 4 bulan silam kami sempat protes. Berhenti sebentar, tapi kemudian jalan lagi”, kata sejumlah warga yang ditemui Jum at (1/2).
Masih menurut warga, sebelumnya kerusakan tidak separah sekarang. Namun seiring makin ramainya kegiatan tersebut, menyebabkan kerusakan begitu parah. Ditambahkan, tambang pasir itu dibekingi sejumlah oknum. Kenyataan itu yang membuat warga takut secara terang-terangan bersuara.
“Kami merasa takut pak, kalau secara lantang bersuara”, ujar warga yang minta namanya dirahasiakan. (Sh)
