Pataka Merah Putih, Simbol Pemersatu Bangsa

Daerah, Regional570 views

Kabarone.com, SEMARANG – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menggelar Apel Kebangsaan yang bertajuk ‘Kita Merah Putih’ di Lapangan Pancasila Simpanglima Semarang, Minggu (17/3) kemarin.

Pada kesempatan itu, Pataka merah putih sebagai simbol pemersatu bangsa diberikan kepada beberapa Organisasi Kepemudaan (OKP) Jawa Tengah, salah satunya diberikan kepada Dewan Pengurus Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPD KNPI) Jawa Tengah.

Pataka diberikan langsung oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo kepada Ketua DPD KNPI Jateng, Tino Indra Wardono.

Usai menerima pataka, Tino Indra Wardono mengungkapkan rasa syukurnya atas apresiasi dari Pemprov Jateng kepada organisasi yang dipimpinya dalam usaha menjaga persatuan pemuda di Jawa Tengah. “Atas nama pribadi dan organisasi, saya mengucapkan berterima kasih atas kepercayaan tersebut. Apresiasi ini merupakan sebuah penghargaan bagi kami (Pemuda Jawa Tengah, red) yang tetap guyub, rukun dan bisa bersinergi untuk ambil bagian dalam memajukan Jawa Tengah. Semoga ini jadi motivasi bagi kita,” kata Tino.

Tino melanjutkan, penghargaan tersebut merupakan dedikasi segenap pengurus KNPI untuk para senior kepemudaan di Jawa Tengah. Ini merupakan penghargaan di mana KNPI harus kembali jaya, pemuda harus menjadi pemrakarsa persatuan bangsa dan siap melanjutkan perjuangan dalam memakmurkan bangsa ini sesuai dengan kapasitasnya.

“Saya mengajak kepada pemuda Jawa Tengah dan masyarakat pada umumnya untuk selalu memperkokoh semangat persatuan, menyikapi kemajuan pembangunan dan teknologi secara positif demi masa depan bangsa yang lebih baik dan bermartabat,” ajaknya.

Sebelumnya, sejumlah tokoh penting nasional dan Jawa Tengah secara bergiliran menyampaikan orasi kebangsaan. Orasi dimulai Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, kemudian Prof Mahfud MD, KH. Maimun Zubair, Habib Muhammad Luthfi bin Yahya dan KH. Ahmad Muwafiq (Gus Muwafiq).

Dalam orasinya, Ganjar mengatakan jika Apel Kebangsaan ini diikuti oleh seluruh elemen masyarakat. Tidak memandang suku, agama, ras bahkan pilihan politik, semua berbaur jadi satu untuk Merah Putih.

“Hari ini komplit, ini ada TNI, Polri, Kajati, Ketua DPRD, Wagub dan juga tokoh nasional serta para ulama. Saya minta segenap rakyat Indonesia, segala golongan, semua harus bersatu padu bulat, berdiri di belakang pemimpin. Janganlah menjadi kacau, bekerja tak tentu arah, hanya tuduh menuduh dan menyalahkan orang lain,” kata Ganjar.

Apa yang disampaikan Ganjar tersebut adalah pidato pertama Bung Karno saat dilantik menjadi presiden. Dalam pidato pertama itu, Soekarno sudah mengingatkan, bahwa yang menjadi ancaman bagi Indonesia adalah dari bangsa Indonesia sendiri.

“Lihatlah bangsa kita saat ini, fitnah merajalela, hoaks, maki-memaki, saling menyerang bertengkar antar kawan bahkan saudara sedarah. Apakah fitnah dan hoaks yang mengoyak ini akan kita biarkan? apakah sikap intoleran akan kita biarkan? apakah rasa permusuhan yang merusak sendi berbangsa akan dibiarkan? Pasti semua berkata tidak. Mari kita berdiri untuk menjaga NKRI,” tegasnya.

Sementara, Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Prof Mahfud MD mengatakan, kegiatan Apel Kebangsaan ini sangat bagus. Menurutnya, bagaimanapun dan apapun caranya, semua harus dilakukan untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

“Pemilu sekalipun, itu koridornya jangan merusak ikatan bangsa. Anda boleh milih siapapun, tapi satu hal, jangan rusak ikatan kebangsaan. Rugi semua nanti,” tegasnya.

Apel Kebangsaan kemarin, diikuti ribuan peserta dari 35 Kabupaten/Kota se Jawa Tengah. Sejumlah tokoh Jateng turut hadir, tampak di panggung kehormatan, Ketua MUI Jateng, Dr KH. Ahmad Darodji, KH Munif Zuhri, Uskup Rubiatmoko (Keuskupan Agung Semarang), Pendeta Eka Laksa (PGI), Nyoman Suraharta (PHDI), Go Boen Tjien (Matakin), Pujianto (Walubi) serta tokoh Ormas dan OKP tingkat Jateng. (amr)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *