Pasien IGD RSML Mengeluh, BPJS Kesehatan Tetap Bayar

Daerah, Regional2,793 views

Kabarone.com,Lamongan – Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan (RSML) tak tanggap dalam pelayanan yang kronis seperti salah satu pasien ibu rumah tangga, Lilis (40), yang sakit dilambungnya pada Kamis (14/3) saat masuk ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan (RSML) kondisi pasien lemah dan diberi tindakan injeksi dan dilakukan rekam medis, setelah itu menurut keterangan dokter yang merawat mengatakan belum Emergency dan di bolehkan pulang lebih lebih saat pulang harus membayar tagihan biaya perawatan dan obat. Minggu, (24/3).

Sementara dalam pelayanan pasien A.n Lilis sebagai peserta BPJS kelas 2 (dua) ini terpaksa membayar tagihan tersebut sebagai pasien umum,pihak bagian pendaftaran menjelaskan bahwa IGD RSML tidak menerima pasien IGD tapi menerima pasien rujukan dan rujukan tidak boleh di susulkan setelah pasien sudah masuk rumah sakit/IGD .

Sebelumnya,pasien mengalami sakit serius pada bagian lambung, Mul (42)‎, warga dusun Ndureg desa pangkatrejo, Kecamatan Lamongan, Jawa Timur, pada Kamis (14/3) sore. Saat itu ia mengantar pasien ke Klinik Sartika sebagai Faskes BPJS nya pada pukul 15.00 WIB,tetapi dokter di Klinik Sartika tidak ada dan adanya dokter malam hari, maka disarankan oleh petugas jaga Sartika untuk berobat ke Rumah Sakit Islam (RSI) Nashrul Ummah sebagai rumah sakit rujukan Faskes tanpa diberi surat rujukan. “Setelah sampai di RSI oleh bagian perawat jaga bilang bahwa RSI penuh, oleh pihak RSI diarahkan ke RSUD dr. Soegiri atau ke RSML kembali tanpa diberi surat rujukan, akhirnya Lilis sambil merintih kesakitan di bawah ke IRD RSML oleh suaminya S-A (47)”, ujarnya.

Lebih lanjut kata S-A,”Setelah sampai IGD RSML istri saya sampai pukul 17.00 WIB dan langsung di tangani oleh perawat dan dokter untuk di lakukan tindakan medis. Kemudian saya mendaftar sebagai pasien BPJS lalu mengisi blangko dan saya tanda tangani”,imbuhnya.

Dalam pelayanan Kondisi pasien lemah dan diberi tindakan injeksi dan dilakukan rekam medis pada jantungnya, menurut keterangan dokter yang merawat mengatakan belum Emergency jantungnya juga normal dan di bolehkan pulang padahal pasien merintih kesakitan di bagian lambungnya kondisinya lemah bahkan tidak dilakukan pelayanan untuk memberikan infus kepada istri saya.

Setelah mau melakukan cek out rumah sakit dan mendatangi tagihan administrasi pendaftaran, dia memberi tahu bahwa pasien menurut keterangan dokter yang merawat mengatakan belum Emergency jadi harus bayar karena IRD tidak menerima pasien BPJS, tapi biaya rumah sakit yang bisa dicover BPJS hanya pasien rujukan yang bisa dan Akhirnya saya bernegosiasi untuk meminta surat rujukan kepada Klinik Sartika akan tetapi petugas jaga juga bilang tidak bisa karena surat rujukan tidak bisa disusulkan.

Menurut suami pasien,”Akhirnya dengan terpaksa saya selesaikan biaya rumah sakit diantaranya biaya tindakan dan penebusan obat, sampai loket pembayaran saat saya mau bayar dibagian petugas kasir, ia pun ragu karena istri saya daftar sebagai pasien BPJS. Akhirnya petugas kasir bilang meminta maaf kami hanya menjalankan tugas. Setelah saya bayar dan obat saya bawah ke ruangan istri saya dan obat saya minuman ke istri saya agar kondisinya membaik (sesuai petunjuk dokter yang menangani waktu itu). Sambil menunggu biar obat reaksi sebelum cek out RSML saya keluar ruangan bentar dan istri saya ditunggu oleh ibu mertua”,ungkapnya.

penuturan S-A,”Selang beberapa menit tiba-tiba ibu mertua menyusul saya di luar katanya istri saya sudah dipindahkan keluar ruangan IGD. Kemudian saya langsung bergegas untuk menuju ruangan IGD dan tak cari-cari tidak ada bahkan tak tanyakan ke dokter suruh tanya perawat saat tanya ke perawat suruh tanya ke tempat petugas jaga setelah kami cek memang betul istri saya di pindah di luar ruangan IGD tepatnya sebelah barat ruang IGD depan gudang dalam kondisi lemah duduk sendiri di atas Bed pasien yang tidak terpakai. Setelah itu saya ajak pulang dengan penuh kekecewaan dibenak hati saya sebagai pasien BPJS tidak ada artinya ikut BPJS”,imbuhnya.

Saat di rumah istri saya masih dalam keadaan lemah dan esok harinya pukul 09.00 WIB saya bawah cek ulang ke Klinik Sartika sebagai Faskes BPJS keluarga saya. Kala itu baru ditangani oleh dokter untuk di lakukan pemeriksaan karena penyakitnya serius”, kata dokter yang memeriksa, harus di lakukan tindakan maka selanjutnya diberi rrujuka ke RSUD Dr. Soegiri Lamongan dan dikarenakan kondisinya lemah dan masuk di bagian IGD dari jam 10.00 WIB sampai pukul 22.30 WIB istri masih berada di ruangan IGD karena menunggu hasil Lab apakah jadi rawat inap apakah rawat jalan, kami masih menunggu hasilnya.

Masih menurut S-A”, dengan penanganan yang lama dan cukup sabar saat di IGD RSUD dr. Segiri mulai dari pukul 10.30 WIB baru dikasih tahu oleh perawat jaga bahwa istri saya rawat inap kemudian saya mengurus kelengkapan administrasi di bagian pendaftaran lalu pada pukul 22.30 WIB baru cek in kamar inap mulai hari Jum’at 15 maret dan cek out RSUD dr. Segiri Sabtu 23 maret 2019. Dengan perawatan intensif dan Alhamdulillah karena kondisinya sudah membaik dan dibolehkan pulang oleh dokter”, tandasnya.

” Saya menyesalkan birokrasi sistem pelayanan di RSML yang masih sangat minim informasinya tentang BPJS kepada pasien. “Kalau pasien tidak jeli bisa-bisa selalu kena tagihan, padahal apa tidak seharusnya kalau kartu BPJS selesai sebelum 3 x 24 jam harusnya kita tidak usah membayar, alias pembayarannya sudah dicover oleh Pemerintah lewat BPJS,” Keluhnya.

Di konfirmasi terpisah dr. Taufiq Hidayat selaku Kepala Dinas Kesehatan Lamongan mengatakan, “Informasi ini sudah kami teruskan ke petugas pengaduan rumah sakit yang bersangkutan, tapi mungkin mohon bantuan dari sumbernya untuk memperjelas identitas lengkap dari pasien. Dan sebelumnya dr. Taufiq Hidayat juga mengatakan saya cermati dengan lengkap dulu. Ia bilang boleh diinfokan KTP atau Kartu BPJS nya dan supaya kami telusur ke faskes yang bersangkutan”, pungkasnya.(Ian/As).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *