Tunggakan BPJS ke Rumah Sakit di Lamongan Tembus 180 Milliar

Daerah, Regional838 views

Kabarone.com, Lamongan – Saat ini jumlah tunggakan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan ke 325 Rumah Sakit (RS) yang ada di wilayah Jawa Timur, saat ini masih memiliki tunggakan hutang sebesar Rp. 2,5 triliun. Selasa, (08/10).

Terkait hal ini, diungkapkan”, Pembayaran klaim dengan menganut sistem FIFO dimana klaim yang dibayarkan sesuai tanggal jatuh tempo klaim sesuai dengan kondisi keuangan BPJS Kesehatan saat ini.

Untuk menjaga likuiditas keuangan fasilitas kesehatan yang belum dibayarkan, BPJS Kesehatan sudah bekerjasama dengan beberapa Bank untuk program Supplay Chain Financial (SCF) yang bisa di manfaatkan oleh fasilitas kesehatan.

” Untuk saat ini jumlah tagihan fasilitas kesehatan di wilayah Lamongan yang telah masuk antrian bayar berkisar Rp 180 milliar. Pembayaran klaim BPJS kesehatan ke fasilitas kesehatan berdasarkan klaim yang sudah jatuh tempo”, ungkap Kepala bidang SDM umum dan komunikasi publik BPJS kesehatan Cabang Gresik Debby Hermawani.

Sementara, Direktur RSUD Dr. Soegiri Lamongan dr. Moh. Chaidir Annas, yang disampaikan melalui Kasubbag Hukum Budi Wignyo Siswoyo saat dikonfirmasi mengatakan, ” Soal tunggakan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan kepada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Soegiri Lamongan, saat ini, pihaknya belum bisa menjelaskan secara pasti.

Akan tetapi menurut Budi memiliki tunggakan kisaran 38 Milliar atau lebih kurangnya 39 Milliar pernah empat bulan terakhir ini. Ditegaskan, lebih jelasnya akan dilakukan kroscek terlebih dahulu.

Ditambahkan oleh Budi, ” Lebih-lebih dan soal penegasan Bupati Fadeli baru-baru ini pada acara yang dikemas dengan Tasyakuran Penambahan Mesin Hemodialisa dan Pelayanan oleh RSUD Dr. Soegiri Lamongan, (24/9). Pada bagian Hemodialisa dan Pelayanan Kemoterapi agar nantinya pelayanannya juga bisa dicover dari anggaran BPJS, dan saat ini dalam proses disposisi dari BPJS Pusat.

Meskipun RSUD Dr. Soegiri sudah mendapat Akreditasi A Paripurna, bukan berarti berhenti untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. Seperti sudah dimilikinya pengobatan non bedah untuk memeriksa saluran pencernaan (Endoskopi), operasi katarak dengan sayatan minimal, dan metode ESWL (Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy) diantaranya pengobatan batu ginjal tanpa operasi, serta pelayanan informasi ketersediaan ruang rawat inap secara daring.

Pihaknya berharap bahwa rumah sakit sebagai pusat pelayanan kesehatan, harus terus melakukan inovasi. Menurutnya, membahagiakan pasien selama rawat inap hingga memberikan pelayanan terbaiknya merupakan bagian dari keseriusan dalam melayani pasien”, pungkasnya (Pul/As).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *