Aktualisasi nilai-nilai Perkemahan Kepanduan Hizbul wathan Oleh: Fathan Faris Saputro (Koord KTI KWARDA HW Lamongan)

Opini475 views

Masih ingatkah Ramanda-Ibunda dengan Film India Kuch Kuch Hotahai? Dalam Film tersebut, adegan pertamanya menggambarkan seorang anak perempuan bernama Anjeli sedang minta izin kepada ayahnya untuk ikut acara Summer Camp atau perkemahan musim panas yang biasanya diadakan saat liburan sekolah.
Sekarang ini, banyak sekali perkemahan-perkemahan kepanduan Hizbul wathan untuk penggalian bakat minat. Salah satunya adalah berkemah, seperti yang sudah dilakukan berbagai perguruan, qobilah sampai di tingkat kwartir pimpinan pusat Hizbul wathan.

Pada perkemahan membuat mandiri dengan sasaran semua peserta perkemahan. Sebagai orangtua, mereka langsung tertarik untuk mendaftarkan anak mengikutinya. mereka yakin banyak manfaat yang dapat dirasakan, baik dalam waktu dekat ataupun jangka panjang.
Melatih kemandirian:
Saat anak mengikuti kegiatan berkemah secara otomatis dia berpisah dengan orangtuanya untuk sementara waktu. Anak yang biasanya memiliki ketergantungan terhadap orangtua dalam melakukan kegiatan sehari-hari, seperti mandi, makan, belajar dan lain-lain, akan terhenti saat berada di perkemahan. Anak akan melakukan kegiatan itu sendiri tanpa bantuan orangtua, hanya mendapat pendampingan dari kakak pendamping.

Walaupun waktu kemah hanya beberapa hari tetapi hal ini akan memberikan efek positif ketika dia kembali ke rumah. Seandainya, andai tidak langsung terasa manfaatnya begitu kembali ke rumah, ini akan menjadi pelajaran berharga saat anak sudah berpisah dengan orangtua untuk melanjutkan sekolah di luar kota di kemudian hari.

Melatih keberanian:
Saat berada di perkemahan, biasanya banyak kegiatan yang dilaksanakan. Dapat berupa kegiatan individu maupun kelompok. Dari setiap kegiatan yang dilaksanakan akan dilombakan untuk dicari siapa yang menjadi juara, untuk peserta terfavorit atau kelompok terkompak. Peserta yang sedang dinilai akan maju untuk menunjukkan kebolehannya.

Dari kegiatan ini, anak akan belajar untuk lebih berani dan percaya diri. Karakter baik ini dapat muncul saat anak kembali berkemah, atau tabungan ilmu bagi anak yang akan dia gunakan sewaktu-waktu atau kelak ketika dia menuju dewasa.

Menambah teman baru:
Kegiatan kemah biasanya diikuti oleh banyak kader Hizbul wathan dari berbagai qobilah. Jika itu adalah kemah jambore HW, maka pesertanya dari berbagai sekolah yang tentu saja anak belum saling kenal. Dengan berkemah, anak-anak akan berkenalan dengan peserta lainnya sehingga dia mendapat teman baru.

Mendapat teman baru adalah pengalaman paling berharga bagi setiap anak. Dia akan mengenal sifat-sifat dari teman barunya. Hal ini akan menambah kekayaan dirinya.

Menambah ilmu dan pengetahuan baru:
Kegiatan berkemah memberikan banyak pelajaran baru melalui berbagai kegiatan yang diadakan. Dalam kegiatan ini, biasanya juga diperkenalkan berbagai macam ilmu kepanduan sampai permainan. Ini akan memberikan ilmu baru pada anak. Dalam kemah juga biasanya diadakan mencari jejak atau jelajah.

Saat melakukan jelajah ini, anak akan melalui perjalanan yang cukup panjang dengan berbagai pos yang menyediakan berbagai ilmu. Perjalanan jelajah dengan lingkungan alam akan memberikan ilmu tentang berbagai makhluk hidup yang ada di lingkungan. Begitu juga dengan kegiatan yang ada di pos-pos, juga akan memberikan ilmu baru kepada anak.

Melalui kegiatan berkemah anak juga akan bertambah pengetahuan dan wawasannya. Kakak pendamping biasanya mengenalkan berbagai pengetahuan baru pada anak.
Menambah pengalaman baru:
Di dalam setiap kegiatan yang dilakukan, anak selalu memberikan pengalaman baru. Pengalaman akan menjadi guru yang terbaik.

Dengan makin banyak pengalaman maka semakin banyak pula ilmu yang dia miliki. Pengalaman akan menjadi hal yang tak terlupakan bagi anak yang akan berpengaruh pada masa depannya.
Lebih menyayangi dan menghormati orangtua:
Saat anak-anak berada di perkemahan, selama beberapa hari tidak bertemu orangtua, maka hal ini akan membangkitkan rasa rindunya.

Di samping itu, biasanya dalam kegiatan berkemah ada sesi renungan malam atau lentera yang di dalamnya diisi dengan renungan tentang orangtua.

Anak-anak biasanya akan dibuat tersentuh hatinya dengan berbagai hal tentang perjuangan orangtua membesarkan anak-anak. Melalui kegiatan ini anak akan dirangsang untuk lebih mencintai, menyayangi, dan menghormati orangtua.

Menambah rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa:
Hampir di setiap sesi dalam acara kemah disisipi tentang rasa syukur pada Tuhan. Misalnya ketika sesi jelajah, anak-anak akan diingatkan agar selalu bersyukur kepada Tuhan atas segala karunia yang telah diberikan. Alam yang luas, pemandangan yang indah, dan berbagai kekayaan alam yang ada, adalah hal yang patut disyukuri. Dalam sesi renungan malam atau lentera, anak-anak atau peserta kemah juga akan dibawa ke dalam suasana hening dengan siraman rohani yang membangkitkan rasa syukur anak pada Tuhan.***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *