Lokasi Wisata Ancol Dinilai Kurang Nyaman Sering Terjadi Kekerasan Hingga Ada Yang Tewas

Hukum134 views

Jakarta Kabarone.com,-Sering terjadi dugaan tindak Pidana kekerasan atau intimidasi di areal wisata Taman Impian Jaya Ancol (TIJA), sehingga wisata pesisir pantai utara Jakarta tersebut dinilai kurang nyaman bagi pengunjung.

Belum hilang dari ingatan masyarakat, bulan lalu sempat viral dan ditayangkan di Media, baik Cetak maupun Media Online, dengan adanya dugaan penganiayaan atau pembunuhan sadis di kawasan Ancol terhadap kader atau anggota salah satu Partai hingga meninggal dunia.

Kasus tersebut menyeret hanya sejumlah anggota security Ancol jadi tersangka dan sedang menunggu proses persidangan di Pengadilan. Bahkan menurut informasinya pihak manajemen pengelola Ancol diduga cuci tangan dengan kasus tersebut hingga membubarkan atau memutus konsorsium security Ancol dan diganti dengan perusahaan pengelola security Ancol lain.

Akan tetapi kejadian itu bukannya membuat para pelaku kekerasan di kawasan Ancol menjadi jera. Menurut informasinya, Hari Rabu 6/9/2023, juga terjadi dugaan tindak pidana kekerasan atau dugaan rencana pembunuhan terhadap seseorang di kawasan Taman Impian Jaya Ancol hingga mengakibatkan muka bagian mulut korban bonyok memar.

Sebagaimana informasi yang dihimpun Media ini, korban penganiayaan berinisial Vy merupakan pedagang di kawasan Ancol, dimana pelakunya merupakan Security Ancol berinisial D, dari PT.Rajawali Anggada Nusantara Service di bawah naungan pengelola Ancol (TIJA).
Belum diketahui kronologis dugaan pemukulan terhadap korban, apakah ada unsur sakit hati atau dalam pelaksanaan kerja, atau mungkin adanya miskomunikasi antara pedagang dengan Security.

Informasinya korban sempat digiring dari Pos security Ancol hingga ke Polsek Pademangan, dan sempat ditawarkan perdamaian, namun korban belum menyetujui perdamaian tersebut. Bahkan korban telah melakukan Visum dan menyampaikan kejadian tersebut ke salah satu LBH untuk membuka Laporan Polisi kaitan penganiayaan tersebut.

Namun hal itu menurut Anro Manurung SH, pemerhati tempat wisata yang juga merupakan Advokat Aihisandru Manurung SH, dan Rekan ini, seharusnya tidak perlu terjadi pemukulan oleh aparat. baik Sipil atau non Sipil terhadap masyarakat.

“Karena kalau ada yang berhubungan dengan hukum pasti akan diproses secara hukum juga, sehingga baik siapapun harus patuh terhadap hukum tidak boleh semen mena, ungkap Anro, 9/9/2023.

Ditambahkan, supaya tidak terulang kembali kejadian kriminalisasi, paling tidak mengurangi kejadian tidak terpuji, Anro Manurung SH, menyarankan bagi pihak pengelola Ancol (TIJA) dan konsorsium Security harus segera melakukan pembenahan terhadap seluruh anggotanya di lapangan supaya tidak arogan. Hal itu harus dilakukan supaya tidak dinilai bahwa wisata Ancol tidak nyama bagi pengunjung, ungkapnya.

Menyikapi kejadian pemukulan atau penganiayaan terhadap pedagang di kawasan wisata Ancol yang terjadi Rabu 6/9/2023 lalu, Humas Pengelola Ancol Eko Aryadi, mengaku tidak mengetahui kejadian tersebut. “Tidak ada laporan dari lapangan kaitan kejadian itu”, ucap Eko saat diminta tanggapannya, 9/9/2023.

Penulis P.Sianturi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *