Kabais TNI : Ancaman Proxy War Pihak Asing Gunakan Pihak Ketiga

Hankam1,268 views

Kabarone.com, Jakarta – Kabais TNI Mayjen TNI Hartomo melalui Direktur A Bais TNI Brigjen TNI Eriet Hadi Yulianto memaparkan bahwa ancaman dari pihak asing melalui Proxy War sampai saat ini telah berlangsung dengan menggunakan pihak ketiga, yaitu untuk memecah belah dan menghancurkan bangsa Indonesia.

“Perang Proxy musuh itu tidak terlihat dan dikendalikan dari jauh yang selalu menyamarkan kegiatannya melalui jaring-jaring yang sudah terbentuk,” paparnya pada Seminar Intelijen Sekolah Manajemen dan Analisis Intelijen (SMAI) Angkatan III TA.2016 di Ruang Benny Moerdani, Satinduk Bais TNI, Jl. Dr. Sumeru No. 142 Bogor, Jawa Barat, Rabu (23/11/2016).

Seminar Intelijen yang mengusung tema Peran Lembaga Intelijen Membangun Kewaspadaan Nasional Terhadap Proxy War Guna Mewujudkan Keamanan Nasional” ini diikuti oleh 60 peserta diantaranya dari TNI AD, TNI AL, TNI AU dan Kementerian Lembaga Negara, antara lain Kemenkopolhukan, Lemsaneg, Kemhan RI, BNPT dan BNN. 

Menurut Kabais TNI, situasi perkembangan lingkungan strategis akibat pengaruh globalisasi yang berjalan cepat, menyebabkan terjadinya interpendensi antar Negara. Hal ini akan menimbulkan dampak bersifat multidimensional yang mempengaruhi kondisi politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan serta geopolitik dan geostrategi global.

“Potensi dan posisi strategis yang dimiliki Indonesia menjadi perhatian dunia, ditambah dengan potensi bangsa yang berasal dari sumber kekayaan alamnya yang melimpah didukung jumlah penduduk yang besar. Ada kemungkinan Indonesia akan menjadi negara besar dan maju, namun hal ini menjadi kekhawatiran bagi negara lain, karena akan dapat mengganggu kepentingan nasional negara adidaya,” tuturnya.

“Melalui penguasaan sumber daya alam diseluruh wilayah dengan menciptakan gerakan separatis dan radikal, pihak asing memainkan peran untuk menghambat kemajuan bangsa Indonesia,” tambahnya.

Diakhir paparannya, Kabais TNI Mayjen TNI Hartomo mengemukakan bahwa kemampuan manajemen dan analisa memerlukan kolaborasi dengan para ahli serta analis dari bidang lain. Kita hidup di dunia yang berkembang pesat dalam sektor kehidupan, sehingga diskusi dan kerja sama dengan banyak pakar diperlukan untuk menghasilkan informasi dan ide-ide baru yang tidak kita dapatkan dilingkungan sendiri,pungkasnya.

Turut hadir pada acara tersebut, diantaranya Dansatinduk Bais TNI Brigjen TNI Hendri Paruhuman Lubis, Direktur B Brigjen TNI Saptono Aji, perwakilan dari Spers, Spam Angkatan dan Balakpus TNI serta Angkatan. (Psp)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *