Kabarone.com, Bojonegoro – Aduan masyarakat melalui sms tentang tambang pasir mekanik kepada Kapolres Bojonegoro Ajun Komisaris Besar Polisi Wahyu S Bintoro, yang berisi permintaan untuk segera dilakukan tindakan kepada para penambang pasir liar benar-benar ditanggapi.
Adanya laporan dari warga tentang tentang tambang pasir mekanik dibeberapa titik di bantaran Sungai Bengawan Solo, Rabu 07 Desember 2016, Kapolres langsung memerintahkan Personil gabungan yang terdiri dari Satsabhara sebanyak 5 personil, Satreskrim sebanyak 7 personil, Polsek Malo 3 personil, Polsek Kalitidu 2 personil, dan Polsek Trucuk 4 personil untuk melakukan razia.
Dipimpin Kasat Sabhara AKP Syabain, petugas menyusuri empat desa meliputi Desa Srunggo Kecamatan Malo, Desa Kanten Kecamatan Trucuk, Desa Pilangsari dan Desa Mojosari Kecamatan Kalitidu.
Petugas berhasil mengamankan sejumlah peralatan tambang pasir ilegal berupa 2 unit mesin diesel penyedot pasir, 2 unit pompa air dan 1 (satu) orang saksi berinisial AA umur 15 tahun putus sekolah alamat Desa Mojosari Kecamatan Kalitidu.
“Semua barang bukti kita amankan di Mapolres Bojonegoro dan saksi kita bawa ke Mapolres untuk dimintai keterangan oleh Satreskrim Polres Bojonegoro,” tutur Kasat Sabhara AKP Syabain.
Sementara AKBP Wahyu S Bintoro saat dimintai keterangan Kabarone.com menyampaikan bahwa, semenjak dirinya menjabat sebagai Kapolres Bojonegoro dan memberikan nomor hand phone kepada masyarakat Bojonegoro, dirinya selalu mendapat laporan dari warga tentang berbagai hal, mulai dari keluhan hingga aduan warga dan semua itu ditanggapi.
“Kalau aduan warga tentang tambang mekanik itu karena mereka merasa tanah di sekitar penambangan dikhawatirkan akan longsor jika dibiarkan, sehingga warga mengadu pada kita,” tutur AKBP Wahyu S Bintoro
Kapolres menambahkan, kepada masyarakat agar menggunakan aplikasi CAS untuk memudahkan laporan, baik itu kriminal ataupun peristiwa bencana alam yang ada di desa.( DAN )
