Akibat Tanggul Jebol, 30 – 40 Ha Lahan Tambak Terancam Gagal Panen

Daerah, Regional1,523 views

Kabarone.com,Lamongan – Akibat dipicu karena curah hujan yang sangat tinggi pada beberapa pekan terakhir menyebabkan banjir yang berakibat jebolnya tanggul aliran kali (sungai) plalangan (anak sungai bengawan solo) pada pukul 02.00 WIB dini hari sepanjang kurang lebih sekitar 15 meter yang merendam sekitar 40 hektare lahan tambak milik petani, tepatnya di Dusun Ngangkrik, Desa Balun, Kecamatan Turi Lamongan Jawa Timur. Sabtu (6/4) dini hari.

Sementara, Kepala Desa (Kades) Balun saat dikonfirmasi soal jebolnya tanggul aliran kali (sungai) plalangan (anak sungai bengawan solo) sepanjang kurang lebih sekitar 15 yang berada di wilayahnya, Ia mengatakan”, Maaf mas belum bisa kasi informasi yang pas. Masih istirahat mas karena sejak pukul 04.00 WIB pagi saya sudah dan masih di lapangan untuk melakukan upaya tindakan penanggulangan”, kata Kades Balun Sukeri

” Jebolnya tanggul kali plalangan yang informasi dari Kepala Desa Sukeri dan warga masyarakat Desa Balun, terjadi dini hari jam 02.00 WIB. Kalau penyebab memang jum’at sore curah hujan sangat tinggi sehingga semua saluran yg mengarahkan pembuangan ke kali plalangan penuh dan meluber mengerus titik yg ambrol itu. Tapi syukurlah mulai jam 05.00 pagi tadi berbagai unsur bergotong royong mengatasinya. “ Pihaknya berharap jebolnya tanggul segera bisa cepat teratasi dan luberan air segera berhenti.

“ Akibat jebolnya tanggul sungai Plalangan tersebut dengan tanggap pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lamongan bersama Tim TRC, dan unsur Dinas PU Sumber Daya Air, Forkopimcam Kecamatan Turi, Babinsa, Babinkantibmas, Pemerintah Desa Balun yang dibantu warga masyarakat berusaha menanggulangi tanggul yang jebol tersebut.

Untuk alat yang digunakan dalam menanggulangi jebolnya tanggul tersebut masih seadanya diantarnya trucuk bongkotan (bambu), kayu palangan penahan gedeng guling serta terpal kiriman bantuan dari BPBD sudah bisa terpasang dan pada pukul 09.30 WIB sehigga luberan air sudah bisa teratasi.

Tanggul sungai Plalangan yang jebol tersebut kurang lebih sekitar 15 meter. Petugas terkait bersama masyarakat berusaha membuat bendungan yang sifatnya sementara, untuk mengurangi aliran air agar jebolnya tanggul tersebut bisa ditanggulangi dan tidak semakin meluas”, ungkap Dr. Mugito Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang turun langsung ke lokasi.

Untuk kerugian pihak Dinas secara teknis masih menghitung berapa total kepastian kerugian petani tambak yang terkena dampak jebolnya tanggul tersebut dari keseluruhan kurang lebih 30 ha sampai 40 ha dan diperkirakan terancam gagal panen. Tetapi yang agak berat sekitar 5 ha sampai 8 ha. Untuk bagian dari 15 meter yang jebol sampai berita ini terekspose sudah bisa teratasi, dan dampaknya sudah dapat terminimalisir”, tegas Dr. Mugito yang baru menjabat Kepala BPBD tersebut (Pul/Ian/As).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *