Anggota DPD-RI Alexander Fransisicus,Tampung Masukan Wartawan Babel

Daerah, Regional585 views

Kabarone.com, Pangkalpinang-Bertempat di Kantor Perwakilan DPD-RI Propinsi Bangka belitung (Babel), atau Rumah Aspirasi di jalan Girimaya, Kelurahan Girimaya, Kecamatan Girimaya, Kota Pangkalpinang, Jum’at (15/11) Anggota DPD-RI, Alexander Fransisicus mengadakan temu diskusi dengan sejumlah wartawan terkenal Babel seperti Suherman Saleh, Wantoni, Edi Kurniawan, dan beberapa lainnya. Alex, sapaan akrabnya, tergabung di Komite ll DPD-RI, baru sebulan sejak dilantik menjadi Senator mewakili Babel. Komite ll membidangi diantaranya, pertambangan, kehutanan, pekerjaan umum, dan perhubungan

Dalam kesempatan itu, Alex menuturkan, dalam kegiatan ini ingin bersinergi dengan wartawan untuk mendukung kegiatannya sebagai wakil rakyat bagi kemajuan masyarakat Babel. Alex berharap mendapatkan informasi maupun permasalahan dari jurnalis sebagai bahan untuk kerjanya . “Saya ingin bersinergi, tentunya informasi dari media dan rekan wartawan sebagai bahan bagi saya untuk diperjuangkan ditingkat pusat,” katanya.

Sejumlah wartawanpun menyampaikan beberapa persoalan di Babel yang cukup menyita perhatian media. Seperti persoalan proyek kolam renang di Desa Beluluk, Kecamatan Namang Kabupaten Bangka Tengah. Kolam renang tersebut berbiaya besar, untuk tahap pertama berbiaya Rp 45 milyar. Namun dalam pembangunannya setelah selesai terdapat kerusakan, sehingga cukup diragukan kemanfaatannya. Menyikapinya, Alex akan menampung masukan tersebut untuk bahannya baik mempertanyakan di Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah maupun dipusat.

Sementara terhadap masukan terkait perubahan fungsi lahan persawahan di Desa Rias, Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan yang banyak berubah fungsi menjadi areal perkebunan kelapa sawit, dikatakannya seharusnya tidak boleh. Terhadap kedua persoalan tersebut, Alex ingin jika ada kesempatan untuk bersama wartawan turun lapangan meninjau kedua permasalahan itu. “Saya ingin dalam kesempatan lain untuk meninjau kedua persoalan itu dengan mengajak rekan-rekan wartawan turun lapangan”, ujarnya.

Alex berharap dana besar yang turun dari pusat ke daerah di Babel untuk sejumlah pembangunan harus tepat sasaran. Untuk itu dia mengajak bersama untuk mengawal. Selain kedua persoalan tersebut terdapat juga masukan terkait lahan negara seluas 300 hektar di Kelurahan Selindung, Kota Pangkalpinang yang beralih menjadi milik pribadi karena dijual oknum. Berbagai masukan itu tentunya akan menjadi bahan untuk diperjuangkan. “Masukan ini akan menjadi bahan kerja saya dipusat”, katanya. (Suhardi)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *