Gandeng BSI, Induk BTM Luncurkan Gerakan Haji Muda

Ragam96 views

YOGYAKARTA, kabarOne.com – Untuk mewujudkan perencanaan biaya perjalalan haji sedari dini kepada para milenial, Induk Baitut Tamwil Muhammadiyah (BTM) menggandeng Bank Syariah Indonesia (BSI) dalam peluncuran program Gerakan Haji Muda Bersama BTM dan bedah buku “Memintal Mirofinance Muhammadiyah” pada 11 Juli 2023.

Ketua Induk Baitut Tamwil Muhammadiyah (BTM) Drs. Achmad Su’ud, M.Si, mengatakan, peluncuran Gerakan Haji Muda Bersama BTM, merupakan implementasi dari kesepakatan kerjasama yang pernah dilakukan oleh Induk BTM dengan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) pada 20 Februari 2020 di sela-sela Lokakarya Nasional Gerakan Microfinance Muhammadiyah (GMM) Yogyakarta.

Di mana haji bisa direncanakan melalui menabung, berinvestasi, untuk berencana sejak dini. “Dengan demikian para l milenial bisa merencanakan ibadah haji mulai sekarang,” tuturnya.

Diakui Achmad Su’ud, dalam Gerakan Haji Muda, BTM memiliki peran strategis sebagai lembaga keuangan yang membiayai para calon jemaah haji dengan berbagai inovasi produk pembiayaan dan investasi yang dimilikinya dengan menggandeng BSI.

Hal ini tidak lepas dari peran bank syariah selama ini dalam penyelenggaraan haji hanya sebagai bank penerima setoran haji atau Siskohat (Sistem Informasi dan Komputerisasi Terpadu).

Peluang-peluang inilah yang harus dimanfaatkan oleh BTM yang memiliki jaringan layanan 150 cabang yang tersebar di mana-mana.

Hal ini sekaligus juga akan menguatkan peran dan posisioning BTM sebagai Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) nasional dan di Persyarikatan Muhammadiyah.

Sebagai tindak lanjut dari peluncuran Gerakan Haji Muda Bersama BTM, ke depannya ketiga belah pihak: Induk BTM, BPKH dan BSI, akan membuat tim khusus dalam sosialisasi dalam bentuk road map dan time line ke daeah dan wilayah.

Ficko Hardowiseto selaku RCEO Semarang, BSI mengapresiasi dengan adanya Gerakan Haji Muda Bersama BTM dan sinergi antara BTM dan BSI sangat in line. “Karena terkait kemudahan akses pendaftaran porsi haji melalui BSI,” tandasnya.

Setelah terkumpul dananya dengan jumlah jaringan BSI seluruh Indonesia yang tersebar di 1.000 cabang, hal ini akan memberikan akses kemudahan dalam program Gerakan Haji Muda Bersama BTM dengan baik.

“Kami berharap dengan kerjasama BTM dan BSI akan memperkuat sinergi kerjasama antara Muhammadiyah, Amal Usaha Muhammadiyah dan BPKH sebagaimana tagline kami BSI hadir sebagai sahabat finansial, sosial dan spiritual,” ucap Ficko.

Ibadah haji bukanlah sekadar perjalanan fisik semata, tapi juga perjalanan spiritual yang menuntut kesabaran, kemampuan, kerendahan hati, ketekunan dalam melaksanakan ibadah-ibadah yang telah ditetapkan.

Dengan program Gerakan Haji Muda, tambah Deputi Kesekretariatan dan Kemaslahatan BPKH, Emir Rio Krishna, kita berharap generasi muda Muslim dan Muslimah akan mendapatkan pemahaman mendalam tentang makna sejati dari haji yang mendalam dan manfaat ritus tentang perjalanan dan tindakan selama perjalanan haji tersebut.

Gerakan Haji Muda memberikan visi yang jauh lebih besar. Selain memberikan kesempatan kaum muda untuk berhaji, juga berkomitmen untuk membentuk generasi penerus yang memiliki integritas, bertakwa dan siap mewujudkan peran aktif untuk umat dan bangsa.

Dengan membekali mereka dengan agama, ketrampilan sosial dan kepemimpinan, BPKH meyakini Gerakan Haji Muda akan melahirkan pemimpin masa depan yang memiliki komitmen positif di masyarakat.

Menanggapi peluncuran Gerakan Haji Muda Bersama BTM, Bendahara Umum Majelis Ekonomi Bisnis Ekonomi dan Pariwisata (MEBP) Pimpinan Pusat Muhammadiya, Ahmad Syauqi Suratno, mengatakan, terobosan yang dilakukan oleh Induk BTM ini merupakan pencerahan. “Sekaligus memberikan solusi kepada umat,” tandasnya.

Menurutnya, ada tiga poin yang menarik di gerakan ini. Pertama, memberikan solusi terhadap para jamaah haji agar setiap tahunnya tetap terjaga dengan baik karena adanya proses program perencanan yang tertata dengan baik sejak dini.

Kedua, untuk menjawab lahirnya generasi emas 2045 di mana tantangan bangsa sangat besar, baik dari dalam dan luar.

“Untuk itu diperlukan generasi muda dan calon pemimpin bangsa yang memiliki mentalitas yang kuat, iman, akhlak dan ilmu yang mumpuni untuk menghadapi berbagai tantangan tersebut,” kata Syauqi.

Jika sejak awal generasi muda itu disibukkan dengan kesibukan duniawi dan uhkrawi dengan salah satunya menunaikan ibadah haji, insya Allah bangsa ini akan terjaga secara berkelanjutan.

Ketiga, gerakan ini bagian dari syiar konsepsi risalah Islam berkamajuan. “Di mana gagasan berfikir jauh ke depan, membangun dan membumikan visi adalah ciri dari risalah Islam berkemajuan,” ungkap Syauqi.

Bagi Syauqi gerakan dakwah, gerakan tadjid, gerakan ilmu, gerakan amal, adalah hal-hal yang selalu kita pegang dalam konteks Islam berkemajuan.

Muhammadiyah di garis itu ingin mengajak anak bangsa untuk jauh berfikir ke depan. “Yaitu, bagaimana membangun karakter yang utuh agar ke depan berbagai tantangan kebangsaan, keuamatan, dapat diselesaikan oleh anak-anak bangsa sendiri melalui pengenalan nilai-nilai agama dan konsepsi ibadah untuk dijadikan prioritas dalam kehidupan sehari-hari,” papar Syauqi. (Fan)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *