Kabarone.com, Lamongan – Orang tua salah satu pelajar Sekolah Dasar Negeri (SDN) Madulegi 2 Kec.Sukodadi, Lamongan mendatangi sekolah anaknya, didampingi Lembaga Ngo Jalak dan pewarta Media Lamongan, Jumat (16/10).
Sayiful A orang tua wali murid berniat menemui Kepala sekolah Sugatot S.Pd,SD terkait permasalahan anaknya yang diduga adanya intimidasi yang dilakukan oleh oknum Guru berinisial T. Pasalnya, dampak dari kasus tersebut, saat ini anaknya yang duduk di kelas 1 itu enggan masuk sekolah lantaran malu.
Sayangnya, Syaiful yang tiba di sekolah pukul 09.00 WIT tidak bertemu kepala Sekolah karena yang bersangkutan sakit. Kepada Wartawan kabarone.com Syaiful A mengaku datang ke Sekolah SDN ingin meminta penjelasan Kepala sekolah terkait dugaan intimidasi yang dilakukan oknum Guru sekaligus menklarifikasi penghinaan Profesi jurnalis.
“Kalau masalah iuran Rp. 300 ribu sudah saya lunasi. Semestinya bukan mengintimidasi ke murid. Masalah iuran dan pungutan lainnya langsung saja ke wali murid. Pihak kepala sekolah seolah lepas tanggung jawab, makanya kemarin saya lunasi. Anak saya jadi Truma dan menangis terus, jadi ketika permasalahan ini mencuat membuat trauma psycologinya,” ungkapnya.
Lebih lanjut menurut Syaiful, ada kabar dari orang dalam sekolahan setelah kejadian kemarin bahwa ada omongan dari salah satu Guru yang diduga melecehkan profesi Wartawan.
Ketika permasalahan tersebut di konfirmasi, Kepala sekolah Sugatot S.Pd, SD via telpon mengatakan, “Betul tadi ada wali murid ke sekolahan,Tapi Guru yang menangani selama ini sudah bekerja profesional karena dia sudah lama jadi guru bukan setahun tapi lebih dari lima tahun,” ujar Sugatot S.Pd,SD seolah membela diri sambil telpon diserahkan ke Istrinya.
Permasalahan tersebut mendapat reaksi dari Wakil Ketua DPRD Lamongan dari Fraksi PDIP Saim yang mengatakan, “Kami akan pangil Kepala Sekolah terkait permasalahan ini, jangan ada lagi kasus masalah pendidikan di Lamongan terjadi lagi,” Ungkapnya. (As/Pur)
Kasus dugaan pencabulan yang didakwakan pada oknum guru honor sebuah SDN di Jeliti Sungailiat Bangka, belum juga kelar.