Kabarone.com, Sultra – Jiwa sapta marga, sumpah prajurit dan delapan wajib TNI tetap tertanam dalam jiwa seorang lelaki paruh baya (73), Asrif (Purn) TNI-AL berpangkat Sersan Mayor.
Asrif merupakan anggota Marinir TNI-AL angkatan 1961-1962 silam, dan pensiun pada tahun 1993 lalu, ia mendapatkan sejumlah penghargaan ketika dirinya bertugas di Angkatan Laut. Adapun penghargaan yang sempat diterimanya dari pemerintah RI adalah : 1.Prajurit Setia XVI. 2.Gerakan Operasi Militer (GOM) IV.3.Setia Dharma.4.Wira Dharma.5.Penegak.6.Kartu Veteran Kelas II. Hal ini tentunya merupakan suatu penghargaan yang begitu besar bagi seorang prajurit TNI dimana selama bertugas tentunya memiliki dedikasi yang baik untuk bangsa dan negaranya.
Ketika di wawancara, Asrif mengungkapkan bahwa, sejak dirinya menjadi seorang Prajurit TNI-AL dari tahun 1961 sampai 1993 lalu, dirinya benar-benar menfokuskan dirinya pada tugas Prajurit TNI yang siap dan patuh kepada Pimpinannya serta bersedia ditempatkan dimana saja. ” Saya masuk Lembaga Pendidikan TNI-AL pada tahun 1961-1962 dan saya berpangkat Prajurit Dua karena saya masuk sebagai Tamtama di Angkatan Laut, kata Asrif, Senin (14/11) di kediamannya.
Menurutnya, suka duka dalam penugasan tentunya ada namun itu merupakan rahasia seorang prajurit TNI yang tak bisa disampaikan kepada khalayak umum, jelasnya.
Penugasan Dwikora salah satunya di pulau Sebatik, perbatasan RI-Malaysia, serta penugasan lainnya sampai saya diberikan penghargaan dari pemerintah RI, ungkapnya.
Mengenai kehidupannya selama ini, ia akui masih mengalami sejumlah kesulitan, karena dirinya menerima gaji pensiunan TNI berpangkat Sersan Mayor masih minim untuk menghidupi keluarganya, anak tiga dan seorang isteri. Gaji saya sebagai pensiunan masih sangat minim sehingga saya bersama anak isteri saya harus bersabar untuk mencukupi kebutuhan kami sekeluarga termasuk untuk menyekolahkan anak-anak saya, tutur Asrif.
Harapan saya, semoga saja dalam hal ini, pemerintah bisa lebih memperhatikan kami selaku purnawirawan dan termasuk Veteran RI yang mendapatkan penghargaan Kartu Veteran Kelas II, pungkasnya.
Hasil investigasi Wartawan Media ini di tempat tinggal Asrif, ternyata masih memprihatinkan, dimana kediamannya layak untuk diberikan bantuan dan perhatian khusus pemerintah, dimana Asrif merupakan salah satu Purnawirawan TNI-AL yang pernah mengabdikan dirinya pada bangsa dan negara ini sejak 1961 – 1993. Dimana semasa tugasnya menunjukkan dedikasi yang baik untuk bangsa dan negara ini Republik Indonesia. (Andi Jumawi/kabarone.com)