Kabarone.com, SEMARANG – Produk lulusan perguruan tinggi haruslah melihat kebutuhan dunia usaha dan industri.Bagi perguruan tinggi akan menjadi persoalan jika produk lulusannya tidak terserap dan sesuai kebutuhan pasar.
Maka penting bagi perguruan tinggi untuk mendesain kurikulumnya agar produk lulusannya terserap oleh dunia industri. Paling tidak ada parameter penilaiannya, yaitu pengetahuan, kompetensi dan sikap personal yang sesuai dengan disiplin ilmunya.
Demikian disampaikan Rektor Universitas Stikubank (Unisbank) Semarang Dr.Safik Faozi SH.M.Hum ketika memberikan sambutan sekaligus membuka Workshop Kurikulum SKKNI dan penyusunan SKPI di Lantai D 6.2 Kampus Unisbak Kendeng, Rabu,(18/7).
Safik mengutarakan, Unisbank sengaja menghadirkan tim dari Kemenristekdikti untuk melakukan memberikan pengetahuan bagaimana mendesai kurikulum, khususnya kurikulum berbasis Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI). ” Tidak hanya itu saja, selain ijazah sangat penting para lulusan dibekali surat keterangan pendamping ijasah (SKPI) yang ini juga dapat dijadikan bukti bagaimana produk lulusan itu mempunyai kompetensi sesuai dengan disiplin ilmu,”terangnya.
Salah satu tim dari Kemenristekdikti yang hadir dalam workshop ini adalah Dr.Syamsul Arifin,MT. Lulusan paska sarjana ITB dengan mengambil jurusan nuclear enginnering ini memberikan materinya dihadapan seluruh dosen Unisbank Semarang.
” Surat keterangan pendamping ijasah itu merupakan dokumen tambahan yang menyatakan kemampuan kerja,penguasaan pengetahuan dan sikap atau moral lulusan yang lebih mudah dipahami oleh pengguna atau dunia industri daripada kita melihat transkrip nilai, ujar Syamsul.
Lebih lanjut ia menambahkan, dengan menerapkan kurikulum berbasis KKNI dan penerbitan SKPI produk lulusan perguruan tinggi benar benar sesuai yang diharapkan para pengguna.(Amr).
