Penetapan Pemenang Balon Kades Pugul Berubah, Hindari Kegaduhan Syaipul Minta Seleksi Ulang

Daerah665 views

Bangka, Kabar One.com – Terjadinya perubahan setelah hasil seleksi pemenang bakal calon (balon) Kepala Desa Pugul, Kecamatan Riau Silip Kabupaten Bangka ditetapkan, yang juga telah diketahui oleh para balon yang sebelumnya mengikuti seleksi, membuat salah satu kandidat calon kades gerah.

Seleksi balon yang akan mengikuti pilkades (pemilihan kepala desa) Pugul tersebut diadakan di Gedung STIPOL (Sekolah Tinggi Ilmu Politik) Bangka, Kota Sungailiat pada tanggal 2 Agustus 2021, yang diikuti sebanyak 7 orang balon kades. Tujuan seleksi untuk memilih 5 balon yang bakal maju dengan nilai paling tinggi, yang difasilitasi oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kabupaten Bangka.

Adapun ketujuh balon kades yang telah mengikuti seleksi adalah, Iswanda, Syaipul, Abshor Zuhrina, Redi Citra, Surono, Armen dan Wahyu Ikromaya. Dua hari kemudian (4 /8/2021), hasil seleksi diumumkan dengan urutan pemenang seleksi dari nomor satu sampai dengan nomor 7 adalah : Iswanda (dengan nilai 85), Abshor Zuhrina, Armen , dan untuk nomor 4 nilainya sama, yaitu Surono dan Wahyu Ikromaya (dengan nilai 78). Sedangkan Syaipul nomor 6 dan terakhir Redi Citra urutan 7 (dengan nilai 75).

Tetapi sehari kemudian, yaitu pada tanggal 5 Agustus, tiba – tiba urutan tersebut ternyata berubah, dengan Redi Citra yang sebelumnya nomor paling buntut atau 7, ditetapkan menjadi pemenang nomor 2. Awalnya bakal tersingkir, karena ada perubahan, Redi dapat mulus melangkah maju. Kenyataan itulah yang membuat salah satu Balon Kades Pugul yang mengikuti seleksi, yaitu Syaipul tidak terima.

Syaipul tidak terima, karena perubahan tersebut terjadi setelah Redi mendatangi Kantor Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Bangka. “Redi ke dinas PMD. Tiba – tiba ada perubahan nomor urut. Apakah setiap calon yang datang ke Kantor Dinas PMD, seperti saya yang datang, akibatnya nomor urut saya kemudian dapat berubah lagi. Hal ini benar – benar tidak dapat diterima, “sesal Syaipul pada Jum’at (6/8/2021).

Lebih jauh dikatakan Syaipul, pada awalnya dari urutan pemenang keputusan penetapan seleksi, Dia menerima dengan ikhlas bakal tersingkir. Namun dengan adanya kejanggalan tersebut, dengan alasan apapun dalih tim seleksi, dia tegas menolak. “Awalnya saya menerima dan ikhlas bakal tersingkir. Dari hasil seleksi yang diumumkan, saya anggap sudah Ingkrah. Tiba – tiba berubah. Dengan perubahan itu, dalih apapun yang disampaikan, saya menolak, “katanya.

Syaipul menduga, adanya perubahan hasil seleksi tersebut karena bentuk rekayasa dan kecurangan. “Indikasinya ada unsur rekayasa dan kecurangan, “ujarnya. Diteruskan, jika alasannya karena kesalahan penulisan penghitungan oleh tim seleksi, hal itu tidak masuk akal. Apalagi penghitungan nilai seleksi hanya berkutat pada angka tambah angka , dan perkalian angka.

“Inikan sederhana sekali. Hanya angka ditambah angka, sama dengan, serta perkalian. Jika penghitungan memakai kuadrat, sinus kemudian cosinus, saya anggap wajar ada kesalahan penghitungan. “Ungkap Syaipul.

Lagi pula, lanjut Syaipul, ada jarak dari penyelenggaraan seleksi dengan pengumuman penetapan hasil seleksi rentang waktu 2 hari, yang memungkinkan pengkoreksian. “Ada rentang 2 hari. Tentunya cukup waktu untuk melakukan koreksi terhadap kemungkinan kesalahan.”Jelas Syaipul.

Menurutnya, kenyataan tersebut membuat suasana gaduh. Untuk itu Syaipul meminta diadakan seleksi ulang. Dan penyelenggaraan seleksi ulang, harus dilakukan di Desa Pugul. Ini demi mengembalikan kehormatan serta rasa keadilan para balon kades yang merasa teraniaya karena kejadian tersebut.

“Saya minta seleksi ulang, dan diadakan di Desa Pugul. Ini demi kehormatan dan rasa keadilan balon yang dirugikan akibat perubahan penetapan itu, “katanya.

Alasan lain, tambah Syaipul karena tim seleksi pada Kamis (5/8) kembali melakukan seleksi untuk 2 orang balon kades, yaitu Surono dan Wahyu Ikromaya di Kantor Desa Pugul yang memiliki nilai sama. “Kamis kemarin, tim seleksi melakukan seleksi ulang untuk Surono dan Wahyu. Artinya ada seleksi ulang dan bisa. Itu harus dilakukan agar tidak gaduh, “ujarnya.

Sementara itu ditemui dikantornya, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Bangka, Thony Marza, AP yang adalah salah satu tim seleksi, mengatakan adanya perubahan hasil seleksi yang sebelumnya telah ditetapkan karena adanya kesalahan penulisan.

“Ada kesalahan penulisan. Untuk soal seleksi, jawaban benar dikalikan 2. Redi menjawab soal yang benar sebanyak 37. Kemudian bobotnya dikalikan 2, harusnya 74. Tetapi tertulis 64. Ada khilaf dalam penjumlahan mengalikan angka tersebut, “katanya. Akan kesalahan penuisan itu, maka dilakukan perbaikan.

“Kita lakukan perbaikan. Dan hasil yang benar harus dikembalikan ketempatnya, “ujar Thony. Thony mengakui, kesalahan penulisan diketahui setelah Redi Citra datang kekantornya. “Benar, baru diketahui, “katanya. Mengenai nilai yang sama, yaitu antara calon kades Surono dan Wahyu, dikatakan telah dilakukan seleksi ulang.

“Kemarin kita lakukan seleksi ulang di Kantor Desa Pugul terhadap Wahyu dan Surono. Wahyu menerima, tetapi Surono menolak. Seleksi ulang ini dihadiri BPD dan Sekdes. “Ujar Thony. Karena Surono menolak, maka Wahyu ditetapkan menduduki peringkat 5. ” Disayangkan Surono menolak mengikuti seleksi ulang. Maka Wahyu ditetapkan nomor 5, “kata Thony.

Terhadap kemungkinan bakal diadakan seleksi ulang kembali terhadap 7 kandidat balon pilkades tersebut, dijelaskan hal itu tidak bisa dilakukan. “Hasilnya sudah ditetapkan, tidak ada seleksi ulang lagi. “Ujar Thony.

Dr.Darol Arkum, tim seleksi dari STIPOL Bangka, mengatakan terkait untuk soal seleksi yang dibuat, merupakan hasil kerja sama tim. “Untuk soal yang dibuat adalah hasil kerja sama tim. Ada dari Pemkab Bangka termasuk Akademisi. Dan ada beberapa aspek yang harus dimasukan dalam soal, yang dirumuskan bersama. “Katanya.

Senada dengan Thony Marza, dikatakan Darol untuk hasil seleksi dari Redi Citra, memang ada kesalahan penulisan. “Untuk jawaban dari setiap soal, tidak ada koreksi. Hanya kesalahan dalam menjumlahkan perkalian saja. “Terang Darol Arkum. Selain Thony Marza, dan Darol Arkum, konfirmasi itu turut dihadiri oleh Herwan Masyhud, S Par, MM, juga salah satu dari tim seleksi. (Shd)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *