PPM STAIM Paciran 2021 Kelompok Tebluru Menggelar Pelatihan Pinchusion

Ragam344 views

Lamongan,kabarone.com-Seorang penjahit ataupun masyarakat umum yang suka bergelut dalam bidang jahit menjahit sudah tidak asing lagi bergelut dengan kata pinchuision. Pinchuision merupakan bantalan jarum yang di desain khusus untuk menempatkan jarum agar tertata rapi dan tidak mudah hilang. Bentuk pincushion ini kecil dan sangatlah lucu. Selain tukang jahit, pincushion ini juga digunakan oleh para wanita yang memakai tudung atau hijab. Pincuishion sangat memudahkan untuk cucuk jarum tudung pada pincushion tersebut. Namun akhir-akhir ini pinchuision telah menjadi trending topik sangat dibutuhkan oleh para hijaber dan sejenisnya untuk menancapkan jarum yang digunakanya.

Kebutuhan akan jarum dalam kehidupan sehari hari tidak lepas dari kebutuhan fashion dan pekerjaan. Namun juga menjadi barang yang tergolong tingkat keamananya perlu diperhatikan. Jarum merupakan benda tajam yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Tidak sedikit masyarakat yang alai dalam mengamankan jarum dan sejenisnya dalam penempatanya sehingga tidak jarang terjadi kecelakaan yang menyebabkan luka akibat tusukan jarum dan sejenisnya.

Terdapat banyak bentuk yang dibuat untuk mendapatkan simpati masyarakat. Benda kecil ini banyak dipandang sebelah mata oleh masyarakat. Terlihat sepele namun sangat bermanfaat dan membantu dalam pengurangan resiko kecelakaan akibat tertusuk jarum, peniti dan sejenisnya.

Kegiatan ini yang akan dilaksanakan pada tanggal 20 Agustus 2021 di Perguruan Muhammadiyah Tebluru pada pukul 08.00 WIB. Bantalan jarum atau yang dikenal dengan istilah pincushion dapat memudahkan para pengguna hijab ataupun para penjahit untuk menempatkan jarum di atasnya. Untuk membuat pincushion pun sangat sederhana, dapat memanfaatkan kain perca ataupun benda yang sudah tidak terpakai lagi.

Ketua Kelompok PPM STAIM di Tebluru Fathan Faris Saputro menjelaskan dengan memiliki keterampilan, limbah yang tidak memiliki nilai ekonomi pun bisa menjadi sebuah karya yang menakjubkan.

Bahkan untuk menghasilkan karya tersebut juga tidak harus membutuhkan modal yang besar. Misalnya saja dalam membuat pincushion dengan kain percah, seorang perajin yang baru memulai mengembangkan kreatifitasnya dapat bekerjasama dengan tukang jahit.

Sebab, selama ini belum semua tukang jahit yang memanfaatkan limbah kain percah mereka. Bahkan, tidak jarang limbah tersebut, tetap menjadi barang yang tidak berharga. Padahal dengan sentuhan kreatifitas bisa diolah menjadi produk yang menghasilkan.

“Makanya pelatihan ini kita gelar. Momentum penting untuk mengingatkan bagi para ibu-ibu Nasyiatul Aisyiyah (NA), jika kita sebagai ibu dalam rumah tangga penting untuk membantu,” ujarnya. Oleh karenanya, perlu memiliki keterampilan agar mempunyai penghasilan. Pungkasnya.[****]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *