Walau Dianggap Sepele, Kapendam IV Sebut Jamban sebagai Kebutuhan Vital

Hankam352 views

Kabarone.com, SEMARANG-Mendekati Hari raya Idul Adha tahun 2019 ini sebagian masyarakat sudah mulai sibuk berbenah untuk menyambut datangnya hari besar umat Islam itu dengan menyiapkan binatang qurban dan menata rumah mereka.

Namun tak semestinya bagi sejumlah warga, khususnya warga Desa Jimbung, Kecamatan Kalikotes, Kabupaten Klaten dan desa-desa lain yang saat ini mendapat program TMMD Reg ke 105 Tahun 2019.

Bukan karena mereka mendapat hadiah hewan qurban atau perabot baru, tetapi lebih dari itu karena mulai lebaran haji kali ini rumah mereka telah dilengkapi dengan jamban pribadi.

Demikian penuturan Kapendam IV/Diponegoro Kolonel Arh Zaenudin, S.H., M.Hum., di Kantor Pendam IV/Diponegoro, tentang adanya pembangunan jamban bagi masyarakat di lokasi TMMD ke 105 Tahun 2019 Kodim 0723/Klaten dan Kodim-Kodim lain di wilayah Kodam IV/Diponegoro, Kamis (25/7/19).

Menurut Kapendam, jamban merupakan kebutuhan vital bagi semua orang. Pada umunya, orang setiap harinya pasti akan selalu berhubungan dengan yang namanya jamban baik untuk buang air kecil (BAK) atau buang air besar (BAB).

“Bisa kita bayangkan bila kita buang air kecil dan air besar lantaran tidak ada jamban, atau hal tersebut dilakukan disembarang tempat”, tandasnya.

Menyadari akan hal itu, TNI AD baik melalui program jambanisasi dan khususnya TMMD selalu berusaha membantu masyarakat untuk membangun jamban bagi mereka yang belum memiliki. ” Walaupun program ini dianggap sepele oleh sebagian orang, ternyata bagi sejumlah warga menjadi sesuatu yang sangat berharga bahkan dianggap sebagai berkah yang tak ternilai harganya, ” bebernya.

Seperti dikemukakan, Romlah dan Juwariah, warga Dukuh Krambil Gede, Desa Jimbung beberapa waktu lalu. Mereka merasa tidak ada kata lain kecuali berterima kasih kepada Satgas TMMD karena telah membangunkan jamban dirumahnya masing-masing.

Dengan tulus, keduanya mengatakan, sebentar lagi rumah mereka akan memiliki jamban, sehingga tidak harus nunut (menumpang) di rumah tetangga lagi untuk BAB.

Apalagi sudah menjadi semacam adat atau kebiasaan warga setempat dimana ia tingga, bila lebaran haji tiba rumahnya selalu dikunjungi saudara-saudaranya untuk berkumpul bersama.

“Mulai lebaran haji tahun ini saya sudah mempunyai jamban sendiri, sehingga jika saudara-saudaranya kumpul di hari lebaran haji tidak akan bingung lagi”ucapnya polos.

Ungkapan tersebut tentu memiliki makna yang begitu besar, bahwa kepedulian TNI kepada rakyat sampai ke hal-hal kecil dan seringkali dianggap sepele oleh sebagian masyarakat.

” Semoga dengan sudah terpenuhinya jamban keluarga, tingkat kesehatan masyarakat meningkat sehinga aktifitas keseharian menjadi lebih lancar, perekonomian berjalan normal dan masyarakat lebih sejahtera,” pungkas Kapendam penuh harap.(Amr)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *