Kinerja BUMN Dibawah Kepemimpinan Rini Soemarno Dinilai Cukup Baik

Ekonomi782 views

Kabarone.com, Jakarta – Ketua Umum Federasi Serikat Buruh BUMN Bersatu yang juga politisi Partai Gerinda, FX Arief Poyuono mengapresiasi kinerja Kementerian BUMN dibawah kepemimpinan Rini Soemarno. Menurutnya pengelolaan BUMN dalam 4 tahun terakhir menunjukkan indikator perbaikan baik dari sisi hubungan kerja maupun kemampuan untuk mencari dana. Hal itu dikatakan Arief dalam diskusi publik dengan tema “Pengelolaan BUMN Di Era Pemerintahan Joko Widodo” di Jakarta, Selasa (04/12).

“Dalam 4 tahun terakhir strategi Rini Soemarno untuk merangkul Serikat Pekerja di BUMN cukup baik, sehingga tidak lagi terjadi pemberangusan atau pemecatan terhadap pimpinan-pimpinan Serikat Pekerja di BUMN. Alhasil kinerja baik karena dari sisi capital dan human capital mampu dikelola dengan baik,” ungkapnya.

Arief juga menilai hutang BUMN masih dalam kategori aman, meski per September 2018 hutang BUMN telah mencapai angka Rp. 5.271 trilliun. Alasannya, hingga kini menurutnya belum ada BUMN yang tersendat dalam membayar utang.

“Ya, masih amanlah kalau saya bilang. Sampai hari ini kan tidak ada (hutang yang tersendat). Artinya, sumber keuangan yang digunakan BUMN ini, misalnya perbankan atau institusi keuangan yang meminjamkan duit ke BUMN dan menyatakan bahwa BUMN ini default,” jelasnya.

Terlebih lagi Arief menyebut BUMN masih memiliki aset lebih dari Rp 7.000 triliun. Adanya aset itu, menurutnya, sudah menjadi cukup bukti bahwa utang yang ada sekarang masih dikatakan aman.

Meski demikian, Arief juga menyoroti masih adanya kepentingan politik balas budi, sehingga sejumlah jabatan tinggi di BUMN seperti Komisaris atau Dirut diisi oleh relawan yang telah berjasa memenangkan Jokowi-JK pada pilpres 2014 lalu.

“Memang banyak kepentingan di BUMN. Saya setuju ada komisaris BUMN yang dari tim pemenangan Jokowi. Tapi itulah fakta,” ungkapnya.

Sementara Oskar Vitriano, SE, M.Pub.Pol, CSO, Akademisi dan Pengamat Ekonomi dari Universitas Indonesia mengungkapkan bahwa dari beberapa indikator, pengelolaan BUMN dibawah kepemimpinan Rini Soemarno di era pemerintahan Joko Widodo ini bisa dikatakan cukup berhasil. Hal itu bisa dilihat dari beberapa indikator.

Oskar memaparkan bahwa dari 4 indikator, tiga diantaranya mengalami peningkatan kinerja yakni dari perpektif keuangan, dari perspektif pertumbuhan dan perkembangan, perspektif pelanggan. Sementara kekurangan dalam pengelolaan BUMN hanya pada internal proses terkait good corporate governance.

Menurutnya, BUMN saat ini masih belum maksimal dalam memanfaatkan tranformasi digital untuk meningkatkan daya saing. BUMN masih cenderung menjalankan bisnis old fashion. Sehingga dikhawatirkan kedepan BUMN akan tertinggal dan kalah bersaing baik dengan Swasta ataupun dengan BUMN Asing.

Namun demikian menurutnya kinerja BUMN saat ini cukup baik. “Jadi kesimpulannya kinerja Kementerian BUMN sebagai superholding BUMN, dari mulai Presiden Joko Widodo diangkat sampai dengan sekarang memiliki kinerja yang cukup baik,” tutupnya. (Dn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *