Melalui Program CSR Sebuku Coal, Petani Padi Gunung Desa Selaru Penen Raya

Ekonomi1,315 views

KOTABARU,kabarone.com- Produksi padi gunung di Kabupaten Kotabaru diperkirakan akan mengalami peningkatan, pasalnya para petani padi gunung khususnya di Desa Selaru Kecamatan Pulau Laut Tengah Kabupaten Kotabaru lakukan Panen raya perdana Sabtu lalu.

Kelompok Tani Bina Banua yang merupakan binaan Sebuku Coal melakukan panen raya perdana bersama dengan jajaran management Sebuku Coal.

Junaidi Kepala Desa Selaru terpilih Minggu 5/4/2020 mengatakan, di Desa Selaru ini ada beberapa kelompok Tani yang menjadi contoh binaan Sebuku Coal, yaitu program perkebunan pisang dan padi gunung.

Para petani di arahkan untuk membuat rencana kegiatan yang kemudian diajukan ke pihak perusahaan dengan beberapa kegiatan diantaranya bidang pertanian, perkebunan dan perikanan darat.

Tambah Junaidi, untuk para petani gunung sejak awal Maret kemarin sebagian sudah memulai panen dengan produktivitas terbilang tinggi dengan rata-rata sekitar 8 ton/hektarnya, bahkan ada yang sampai 10 ton/hektarnya, terangnya.

Saat ini harga padi kering giling ditingkat petani Rp. 20.000/gantang, dan saya berharap produktivitas ini bisa bertahan terus menerus apa lagi dengan adanya program pertanian binaan Sebuku Coal dan harga bisa lebih baik lagi di banding tahun sebelumnya, ujar Junaidi.

Sementara itu Site Manager Sebuku Coal Yohan Gessong mengatakan, saya berharap kepada kelompok tani padi gunung yang di bina melalui program CSR/PPM agar bisa terus meningkatkan semangat sehingga dapat menghasilkan produksi lebih baik.

Lanjut Yohan, perusahaan akan selalu berkomitmen dengan program untuk kebaikan masyarakat dan kita ingin agar masyarakat sejahtera melalui program-program commonity development yang tentunya sesuai dengan kondisi Desa, paparnya.

Dalam Panen perdana yang kita lakukan bersama petani ada baberapa jenis padi lokal yang dipanen di antaranya padi gunung seperti Gedagai, Buyung dan Siam Cantik dan ini adalah padi yang ditanam dan tumbuh di kawasan dataran tinggi yang merupakan jenis padi khas Kalimantan Selatan dengan aroma wangi dengan lama taman berkisar 3- 4 bulan baru bisa dipanen, ujar Yohan.

Advisor dan pendamping kelompok tani Setia Budhi mengatakan, kami akan terus meningkatkan nilai tambah produksi padi para petani dan kelompok binaan, memprioritaskan program pengembangan masyarakat berbasis jenis padi lokal tanpa pupuk.

Tambah Budhi, Panen padi ini nantinya akan diteruskan dengan pengembangan produk dengan model packaging sehingga hasil petani tidak hanya dijual dipasar lokal tetapi sudah bisa masuk supermarket atau sejumlah ritel yang ada di Kalimantan Selatan, harapnya.

Pada kesempatan itu juga, Human Relation Sebuku Coal Bagus Umbara mengatakan, saya percaya bahwa kerja sama yang baik dengan Desa dan aparat di Desa terutama di area terdekat persahaan dapat terus kita ditingkatkan, kolaborasi yang baik tentu diharapkan sehingga seluruh kegiatan korporasi dapat bekerja dengan maksimal dan terjalinnya komunikasi yang baik, tutupnya.(Hrp)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *