Kelonggaran Aturan Investasi Dinilai Tepat, Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Diprediksi Meningkat

Ekonomi924 views

Kabarone.com, Jakarta – Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2016 diprediksi terjadi perbaikan dibandingkan 2015 yang didukung dengan banyaknya investasi yang masuk baik dari lokal maupun asing.

Hal itu diungkapkan Ekonom HSBC Su Sian Lim dalam HSBC Economic Outlook 2016 ASEAN Economic Community Indonesia to Punch Above Its Weight yang dihadiri Menteri Perdagangan Thomas Lembong dan Ketua Tim Ahli Ekonomi Wakil Presiden Sofyan Wanandi di Jakarta, Kamis (12/5/2016).

Menurut Su Sian Lim, selama ini perekonomian Indonesia ditopang oleh konsumsi masyarakat. Namun di saat perekonomian global melemah, pemerintah mengganti strategi dengan memperbanyak investasi asing masuk. Su Sian Lim pun menilai langkah pemerintah Presiden Joko Widodo memberi kelonggaran aturan investasi sudah sangat tepat.

“Fundamental Indonesia terbilang tangguh sehingga mampu menarik arus masuk modal asing secara kuat. Hal itu terbukti dari Produk Domestik Bruto Indonesia yang meningkat dari 4,3 persen menjadi 5 persen,” ujar Su Sian Lim.

Dalam kesempatan itu, Lim pun mengungkapkan bahwa pemerintah Indonesia tidak bisa sepenuhnya bergantung kepada belanja negara khususnya bidang infrastruktur. Karena menurutnya realisasi dari Departemen Pekerjaan Umum masih tertinggal dibandingkan target yang dibuatnya sendiri.

“Untungnya tekad pemerintah mencapai tujuan pembangunan infrastruktur tampak nyata,” papar Lim.

Lim pun menilai keikutsertaan Indonesia dalam MEA menjadikan pintu gerbang dalam meningkatkan perekonomian di ASEAN.

“MEA membuka kesempatan bagi pengusaha di seluruh wilayah Indonesia untuk saling komunikasi, mengambil keuntungan dari skala ekonomi dan sosialisasi. Serta mengarahkan usaha guna meraih keuntungan yang tinggi,” jelas Su Sian Lim.

Sebagai Anggota MEA, reformasi menjadi sangat penting bagi Indonesia untuk bersaing dengan negara tetangga dalam menarik investor. Investasi akan memberikan stimulus untuk pembangunan ekonomi. Karena, menurutnya, investasi mencerminkan kebutuhan modal yang diperlukan guna mendukung proses pembangunan.

Hal senada diutarakan Country Manager & Chief Executive HSBC Indonesia Sumit Dutta. Menurutnya Indonesia menyumbang 35 persen dari total Produk Domestik Bruto (PDB) se ASEAN.

“Indonesia bisa memainkan peran penting dalam liberalisasi arus barang, jasa, modal, dan ujung-ujungnya untuk meningkatkan daya saing,” kata Dutta.

Lebih lanjut menurut Dutta, adanya era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang dimulai pada awal tahun bisa menjadi penggerak ekonomi Asia Tenggara. Dengan MEA secara tidak langsung menjadi fasilitator perkembangan ekonomis ASEAN. (Supriyadi)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *